Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Yang Dulu-dulu, Setahun Paling Produksi Sertifikat 500.000...

Kompas.com - 09/01/2019, 20:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung pembuatan sertifikat lahan bagi rakyat pada pemerintahan sebelumnya.

Menurut dia, setidaknya jumlah sertifikat lahan yang terbit setiap tahunnya hanya 500.000 saja.

"Yang dulu-dulu setahun paling produksi sertifikat 500.000," ujar Presiden saat membagikan sertifikat lahan kepada 3.023 warga di Jakarta Barat, Rabu (9/1/2019).

Pembagian sertifikat dilaksanakan di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.

Baca juga: Blusukan ke Jakarta Barat, Jokowi Tinjau Mekaar dan Bagikan Sertifikat Lahan

Di seluruh Indonesia sendiri, jumlah bidang lahan yang harus disertifikasi yakni sebesar 126 juta bidang. Artinya, apabila setiap tahun hanya diterbitkan 500.000 sertifikat lahan, masyarakat harus menunggu 160 tahun lagi untuk mendapatkan sertifikat.

"Ada yang mau nunggu 160 tahun lagi untuk dapat sertifikat?" tanya Jokowi.

"Enggak," jawab warga.

"Kalau ada yang mau nunggu 160 tahun maju sini, saya beri sepeda," kelakar Jokowi diiringi tawa warga.

Jokowi menegaskan sertifikat adalah tanda bukti hukum atas lahan seseorang. Oleh sebab itu, pemilik lahan sah harus mempunyai sertifikat itu.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Percepat Berikan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat

Jokowi mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat ketika blusukan ke penjuru Tanah Air. Masyarakat mengeluhkan menjadi korban sengketa lahan, baik dengan BUMN maupun dengan swasta.

"Dan karena masyarakat itu tidak pegang yang namanya sertifikat masyarakat itu seringkali kalah," ujar Presiden.

Semenjak mulai pemerintahan, ia pun menginstruksikan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk menggencarkan pembagian sertifikat lahan.

Hasilnya, hingga 2018, jumlah bidang lahan yang tersertifikasi, sebesar 46 juta bidang lahan.

"Khusus di tahun 2018, saya targetkan 7 juta sertifikat terbit. Nyatanya terlampaui 9,3 juta sertifikat. Artinya kita bisa kan sebenarnya? Bagaimana kerjanya? Tanya ke Kepala BPN. Memang harus dikejar-kejar, diancam-ancam, nyatanya bisa," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com