JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi di Indonesia. Dia mengajak masyarakat untuk mengganti arah negara dengan yang lebih baik.
"Jadi saya bicara kepada anak-anak muda kepada tokoh-tokoh, marilah kita belajar, marilah kita ganti arah kalau arah kita salah. Jadi kita harus ganti arah, kita harus ganti budaya yang salah, budaya korupsi itu penyakit yang sangat berbahaya," ujar Prabowo melalui keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).
Itu merupakan pernyataan Prabowo saat berbicara dalam acara Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, kemarin.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga Gunakan Format 5-2 saat Kampanye ke Daerah
Prabowo mengatakan, persoalan yang sedang melanda negeri ini adalah ketimpangan. Baik ketimpangan sosial maupun ekonomi. Menurut Prabowo, masalah ketimpangan ini tidak bisa dibiarkan.
Sebab bisa mengakibatkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Dari kecemburuan itu, nantinya muncul kemarahan dan akhirnya perpecahan. Prabowo mengatakan perpecahan ini yang bisa memicu kepunahan Indonesia.
"Jadi itu yang harus kita sadari dan harus kita antisipasi," kata Prabowo
Dia mencontohkan kericuhan yang terjadi di Perancis. Kerusuhan di Paris yang dimulai oleh pergerakan gilets jaunes atau rompi kuning, adalah bentuk protes atas rencana kenaikan harga solar yang digunakan oleh sebagian besar warga Perancis.
Baca juga: Kata Djoko Santoso, Kritik Prabowo soal Perekonomian Indonesia Enggak Ngawur
Prabowo menilai kerusuhan itu adalah akibat ketimpangan sosial dan ekonomi. Padahal, kata dia, ketimpangan di Perancis lebih sedikit daripada Indonesia.
Prabowo mengatakan kondisi ini membuat Indonesia harus mengganti arahnya. Dia menilai Indonesia harus menuju arah baru yang mengedepankan swasembada di bidang energi dan pangan.
"Ibarat darah, darah kita sudah mengalir keluar terlalu banyak terlalu lama, maka kita harus mengambil langkah yang saya sebut adalah strategi dorongan besar yaitu kita harus swasembada energi, swasembada pangan untuk menutup celah dari tingginya ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut dan kita punya peluang itu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.