Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kita Harus Ganti Arah...

Kompas.com - 30/12/2018, 16:15 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi di Indonesia. Dia mengajak masyarakat untuk mengganti arah negara dengan yang lebih baik.

"Jadi saya bicara kepada anak-anak muda kepada tokoh-tokoh, marilah kita belajar, marilah kita ganti arah kalau arah kita salah. Jadi kita harus ganti arah, kita harus ganti budaya yang salah, budaya korupsi itu penyakit yang sangat berbahaya," ujar Prabowo melalui keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).

Itu merupakan pernyataan Prabowo saat berbicara dalam acara Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, kemarin.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Gunakan Format 5-2 saat Kampanye ke Daerah

Prabowo mengatakan, persoalan yang sedang melanda negeri ini adalah ketimpangan. Baik ketimpangan sosial maupun ekonomi. Menurut Prabowo, masalah ketimpangan ini tidak bisa dibiarkan.

Sebab bisa mengakibatkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Dari kecemburuan itu, nantinya muncul kemarahan dan akhirnya perpecahan. Prabowo mengatakan perpecahan ini yang bisa memicu kepunahan Indonesia.

"Jadi itu yang harus kita sadari dan harus kita antisipasi," kata Prabowo

Dia mencontohkan kericuhan yang terjadi di Perancis. Kerusuhan di Paris yang dimulai oleh pergerakan gilets jaunes atau rompi kuning, adalah bentuk protes atas rencana kenaikan harga solar yang digunakan oleh sebagian besar warga Perancis.

Baca juga: Kata Djoko Santoso, Kritik Prabowo soal Perekonomian Indonesia Enggak Ngawur

Prabowo menilai kerusuhan itu adalah akibat ketimpangan sosial dan ekonomi. Padahal, kata dia, ketimpangan di Perancis lebih sedikit daripada Indonesia.

Prabowo mengatakan kondisi ini membuat Indonesia harus mengganti arahnya. Dia menilai Indonesia harus menuju arah baru yang mengedepankan swasembada di bidang energi dan pangan.

"Ibarat darah, darah kita sudah mengalir keluar terlalu banyak terlalu lama, maka kita harus mengambil langkah yang saya sebut adalah strategi dorongan besar yaitu kita harus swasembada energi, swasembada pangan untuk menutup celah dari tingginya ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut dan kita punya peluang itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com