Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2018, 22:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, membantah bahwa Prabowo ngawur saat membandingkan perekonomian Indonesia sama dengan Rwanda dan Haiti.

Hal itu disampaikan Djoko dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

"Saya kira Pak Prabowo juga enggak mau ngawur lah. Itu ada sumbernya. Ada di buku Paradoks Indonesia. Termasuk sumbernya dari departemen pemerintah sendiri," kata Djoko.

Ia mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini membuat perekonomian Indonesia terpuruk.

Baca juga: Kubu Jokowi Minta Prabowo Tolak Sumbangan Kampanye karena Sebut Indonesia Miskin

Faktor lainnya, kata Djoko, banyak perusahaan tambang dan kebun sawit yang tak lagi dimiliki Indonesia dan beralih kepemilikan ke pihak asing.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah jujur dalam mengemukakan data sehingga tidak menurunkan standar kemiskinan untuk menutupi jumlah orang miskin di Indonesia.

"Orang miskin turun tapi standar kemiskinan diturunkan. Jadi yang miskin tinggal sedikit. Saya tahu persis Pak Prabowo orang jujur. Dia sedih juga lihat Indonesia seperti ini, sedih juga penghasilannya (masyarakat) tidak cukup," lanjut Djoko.

Baca juga: Djoko Santoso: Yang Mencalonkan Ahok Itu Siapa? Ya Prabowo

Prabowo sebelumnya menyebut Indonesia setingkat dengan negara-negara miskin di Afrika seperti Rwanda, Haiti, dan negara-negara di pulau kecil lainnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Prabowo saat menghadiri acara Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/12/2018).

"Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di Benua Afrika, ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," ujar Prabowo, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com