Hal itu disampaikan Djoko dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
"Saya kira Pak Prabowo juga enggak mau ngawur lah. Itu ada sumbernya. Ada di buku Paradoks Indonesia. Termasuk sumbernya dari departemen pemerintah sendiri," kata Djoko.
Ia mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini membuat perekonomian Indonesia terpuruk.
Faktor lainnya, kata Djoko, banyak perusahaan tambang dan kebun sawit yang tak lagi dimiliki Indonesia dan beralih kepemilikan ke pihak asing.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah jujur dalam mengemukakan data sehingga tidak menurunkan standar kemiskinan untuk menutupi jumlah orang miskin di Indonesia.
"Orang miskin turun tapi standar kemiskinan diturunkan. Jadi yang miskin tinggal sedikit. Saya tahu persis Pak Prabowo orang jujur. Dia sedih juga lihat Indonesia seperti ini, sedih juga penghasilannya (masyarakat) tidak cukup," lanjut Djoko.
Prabowo sebelumnya menyebut Indonesia setingkat dengan negara-negara miskin di Afrika seperti Rwanda, Haiti, dan negara-negara di pulau kecil lainnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Prabowo saat menghadiri acara Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/12/2018).
"Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di Benua Afrika, ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," ujar Prabowo, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/27/22442171/kata-djoko-santoso-kritik-prabowo-soal-perekonomian-indonesia-enggak-ngawur
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan