Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi Minta Prabowo Tolak Sumbangan Kampanye karena Sebut Indonesia Miskin

Kompas.com - 27/12/2018, 05:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak sumbangan kampanye dari masyarakat.

Sebab, kata Arya, Prabowo kerap menyebut saat ini rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan. Karena itu, lanjut Arya, semestinya Prabowo tak meminta sumbangan ke masyarakat. Hal itu disampaikan Arya menanggapi Prabowo yang membandingkan kemiskinan Indonesia dengan Rwanda dan Haiti.

"Beliau selalu mengatakan Indonesia miskin tapi minta sumbangan ke orang Indonesia untuk kampanyenya," kata Arya saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

"Kalau orang (sedang) miskin semestinya dia enggak minta sumbangan. Ini justru jadi kontradiksi di satu sisi dia mengatakan Indonesia miskin. Tapi dia minta sumbangan. Jangan dong minta sumbangan ke orang miskin," lanjut Arya.

Baca juga: Ini Pidato Lengkap Prabowo yang Prediksi Indonesia akan Punah

Arya juga menyinggung pernyataan Prabowo yang menyatakan 99 persen orang Indonesia hidup pas-pasan. Menurut Arya, pernyataan Prabowo yang menyatakan rakyat Indonesia hidup pas-pasan kontradiktif dengan upaya mantan Komnadan Jenderal Kopassus itu menggalang dana kampanye dari masyarakat.

Karena itu, Arya menantang Prabowo untuk konsisten terhadap pernyataannya tentang rakyat Indonesia yang miskin dengan menutup rekening dana kampanyenya.

"Nah ini tantangan ke BPN (Badan Pemenangan Nasional). Kalau kami mengatakan Indonesia makin lama makin baik ekonominya. Makanya kami buka rekening untuk bantuan. Karena kami tahu makin baik," ujar Arya.

"Saya tantang BPN tutup rekening mereka berani enggak? Kalau ngatain Indonesia miskin, Harusnya konsisten, kalau enggak aneh," lanjut dia.

Baca juga: Prabowo: Hei Kalian Elite Partai, kalau Kalian Tidak Nyumbang, Kelewatan Kalian

Prabowo sebelumnya menyebut Indonesia setingkat dengan negara-negara miskin di Afrika seperti Rwanda, Haiti, dan negara-negara di pulau kecil lainnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Prabowo saat menghadiri acara Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/12/2018).

"Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di Benua Afrika, ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," ujar Prabowo, seperti dikutip dari Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com