Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi Pastikan Tak Ikut Campur soal Pengakuan La Nyalla

Kompas.com - 14/12/2018, 18:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin La Nyalla Mattalitti akan meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengklarifikasi kabar bohong yang menyebut Presiden Joko Widodo terkait dengan Partai Komunis Indonesia.

Hal ini menyusul pengakuan La Nyalla bahwa ia merupakan salah satu orang yang menyebarkan kabar bohong Jokowi adalah PKI saat pemilihan 2014 lalu.

"Saya yakin beliau sendiri yang akan menyampaikan ke publik di seluruh Indonesia ini, enggak perlu kita suruh-suruh, enggak perlu kita minta-minta. Saya yakin beliau akan melakukan itu," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani dalam konferensi pers di Rumah Cemara, Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Baca juga: Timses Jokowi Tak Akan Laporkan La Nyalla ke Polisi soal Fitnah PKI

Apabila memang mantan Ketua Umum PSSI itu berkeliling Indonesia untuk 'memadamkan' hoaks yang pernah ia kobarkan, TKN Jokowi-Ma'ruf akan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Meski demikian, Irma sekali lagi menegaskan bahwa TKN tidak pernah ikut campur terhadap manuver La Nyalla itu. Pengakuan itu, menurut Irma, atas inisiatif dari La Nyalla sendiri karena merasa salah mendukung orang.

"Tapi yang perlu digarisbawahi adalah La Nyalla menyatakan sudah bertaubat dan dia merasa bersalah. Karena ternyata yang didukung salah. Sehingga dengan kesadaran penuh, menyampaikan ke publik, memberikan pengakuan bahwa yang melontarkan isu PKI dan mengkapitalisasi isu itu beliau," ujar Irma.

Baca juga: Heboh Pengakuan La Nyalla dan Isu PKI yang Tak Kunjung Padam

Irma menambahkan, TKN dan Presiden Jokowi sendiri akan terus mengklarifikasi isu tersebut kepada masyarakat.

"Kalau kemarin-kemarin beliau diam, karena memang sebenarnya enggak mau menjawab isu recehan seperti itu. Tapi karena sudah kelewatan dan membunuh karakter presiden, maka kita harus lawan," ujar Irma.

La Nyalla sebelumnya mengaku melakukan upaya untuk meredam isu keterkaitan Jokowi dengan PKI. La Nyalla mengatakan hal ini karena dirinya merupakan salah satu penyebar isu tersebut ketika masih mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.

Kompas TV Pengakuan La Nyalla Matalitti tentang aksinya memfitnah Jokowi di Pemilu 2014 lalu jadi perbincangan hangat di media sosial. Atas pengakuan ini La Nyalla mendapat pujian sekaligus cercaan. Ulasan selengkapnya bersama Gibran Muhammad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com