Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nyalla Akui Jokowi PKI Hanya Karangan, Ini Kata Airlangga Hartarto

Kompas.com - 12/12/2018, 21:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengapresiasi La Nyalla Mattalitti yang telah mengakui turut menyebarkan isu Presiden Joko Widodo adalah PKI.

Airlangga mengatakan, dengan demikian masyarakat seharusnya tidak terpengaruh lagi dengan isu tersebut.

"Tentu masyarakat kita sudah dapat menilai apa yang dia sampaikan. Masyarakat sudah dewasalah untuk menilai agar tidak percaya lagi akan isu seperti itu," ujar Airlangga saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Yakin Masyarakat Madura Beralih Pilih Jokowi daripada Prabowo, Ini Alasan La Nyalla

Apalagi, dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, Presiden Jokowi sendiri selalu mengklarifikasi mengenai isu yang muncul semenjak Pemilihan Presiden 2014 tersebut.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Jakarta, Kamis (3/10/2018)KOMPAS.com/ Putri Syifa Nurfadilah Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Jakarta, Kamis (3/10/2018)

Airlangga yang menjabat menteri perindustrian itu pun mengajak seluruh pihak untuk menjalankan proses pemilu secara demokratis tanpa harus membumbuinya dengan penyebaran fitnah, kabar bohong, dan ujaran kebencian.

"Publik itu harus mengerti bahwa ada baiknya kita berbicara yang lebih obyektif dan substansif. Jadi hal-hal semacam ini, menyebarkan kebohongan, tidak sesuai dengan demokrasi yang ingin kita kembangkan. Jadi kita harapkan kampanye itu lebih obyektiflah dan tidak menyebarkan kepalsuan," ujar Airlangga.

Baca juga: La Nyalla: Lupakan, Tidak Usah Ngomongin Prabowo Lagi...

Diberitakan, La Nyalla Mataliti melakukan upaya untuk meredam isu keterkaitan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan PKI.

La Nyalla melakukan hal itu karena dirinya merupakan salah satu penyebar isu tersebut ketika masih mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.

"Saya sudah keliling, kita sudah keliling dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya sudah minta maaf, dan saya mengakui bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu, saya yang ngomong Pak Jokowi PKI, saya yang mengatakan Pak Jokowi itu agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf," ujar La Nyalla di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Pernah Sebarkan Isu Jokowi PKI, Kini La Nyalla Keliling Redam Kabar Itu

Mantan Ketua Umum PSSI itu sudah bertemu dengan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo untuk meminta maaf. Dia mengaku menyebarkan fitnah itu di Jawa Timur dan Madura. Dia bersyukur Jokowi mau memaafkannya.

Kompas TV Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur La Nyalla Mataliti bertemu dengan Cawapres Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin. Mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan ingin membantu memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. La Nyalla mendatangi kediaman Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. Ia menyatakan ingin bersilaturahim. La nyala juga berjanji akan meningkatkan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur. Ia pun mengaku sudah membangun posko untuk pemenangan Jokowi. La Nyalla sejak beberapa waktu lalu mengalihkan dukungan dari Prabowo Subianto ke Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com