JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, mengapresiasi La Nyalla Mattalitti yang mengaku menyebarkan kabar bohong Presiden Joko Widodo adalah PKI.
Namun, Antoni berpendapat, masih banyak La Nyalla-La Nyalla lain yang hingga saat ini belum "bertobat". Oleh sebab itu, Antoni pun berharap mereka segera mengikuti jejak La Nyalla.
"Saya mengapresiasi pengakuan Pak La Nyalla ya. Dalam tanda kutip, ini adalah pertobatan dari orang yang selama ini telah menyebarkan hoaks tentang Pak Jokowi," ujar Antoni kepada Kompas.com, Kamis (13/12/2018).
"Problem selanjutnya adalah bagaimana dengan seratus, seribu, atau sejuta La Nyalla lain ya yang belum bertobat? Belum mengakui kesalahannya kan mereka? Saya sih berharap mereka juga segera bertobat," lanjut dia.
Baca juga: Pernah Sebarkan Isu Jokowi PKI, Kini La Nyalla Keliling Redam Kabar Itu
Sebab, dengan pengakuan La Nyalla, artinya telah diketahui bahwa isu itu memang sengaja dibuat, direncanakan, dan disebarluaskan secara sistematis.
Saat ditanya apakah La Nyalla perlu berkeliling Indonesia membantu Presiden Jokowi meluruskan isu tersebut, Antoni menyerahkannya kepada mantan Ketua Umum PSSI itu sendiri.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Pak La Nyalla. Kalau memang beliau ingin berkeliling untuk membantu mengklarifikasi isu itu, tentu akan sangat baik dan positif bagi Pak Jokowi," ujar dia.
Baca juga: Pengakuan La Nyalla Sebarkan Isu Jokowi Komunis Bukti Itu Hoax yang Dibuat Demi Pilpres
"Tapi, yang jauh lebih penting adalah kesadaran publik kolektif bahwa isu serupa adalah isu yang sengaja dibuat oleh orang yang merasa dirinya layak memimpin negeri ini, tetapi menggunakan cara-cara yang tidak sesuai demokrasi," lanjut dia.
La Nyalla sebelumnya mengaku melakukan upaya untuk meredam isu keterkaitan Jokowi dengan PKI.
La Nyalla mengatakan hal ini karena dirinya merupakan salah satu penyebar isu tersebut ketika masih mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.