Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP: Demokrat Berkuasa 10 Tahun, Tak Mampu Jadi Pemenang di Jateng

Kompas.com - 13/12/2018, 15:48 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menilai tidak mudah mengubah pola dukungan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah.

Dia mencontohkan Partai Demokrat yang sudah memenangkan Pileg pada 2009 dan Pilpres pada 2004 dan 2009, tetapi tidak mampu menang di Jawa Tengah.

"Kita tahu persis ketika Demokrat berkuasa selama 10 tahun, tidak mampu menjadi pemenang di Jawa Tengah," ujar Romi, sapaannya, di kompleks parlemen, Kamis (13/12/2018).

Romi menanggapi rencana pemindahan markas perjuangan calon wakil gubernur Sandiaga Uno ke Jawa Tengah.

Baca juga: TKN Jokowi: Sekalipun Sandiaga Pindah Markas ke Jateng, Kami Bisa Ambil Basis Suara Mereka

Romi mengatakan sejak dulu Provinsi Jawa Tengah sudah memiliki kedekatan ideologis dengan PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa. PDI-P juga memenangkan suara warga jawa tengah dalam beberapa kali pemilu.

Romi mengatakan, partai-partai tersebut kini bersatu memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Oleh karena itu, dia yakin memenangkan Jawa Tengah yang merupakan basis partai pendukung Jokowi-Ma'ruf bukan hal yang mudah. 

Dia juga menilai tidak tepat jika kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengacu pada dukungan yang diterima Sudirman Said dalam Pilkada Jawa Tengah.

Romi mengingatkan Sudirman mendapatkan dukungan sebesar 41 persen karena berpasangan dengan Ida Fauziyah yang merupakan kader PKB.

Baca juga: Timses Jokowi: Merah, Kuning, Hijau Solid, Suara Rakyat Jateng Tak Akan Pindah

"Nah sementara kan hari ini PKB berada di pihak Pak Jokowi. Terlebih PPP yang punya kekuatan nomor 5 di sana juga bersama dalam koalisi," kata Romi.

Sebelumnya, Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, menuturkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan untuk memindahkan markas perjuangan Sandiaga ke Jawa Tengah.

Dengan demikian, kata Sudirman, Sandiaga akan lebih mudah mengatur strategi pemenangan pada sisa masa kampanye.

Kompas TV Salah satu isu yang tengah hangat diperbincangkan warganet terkait pemilu adalah pemindahan pos pemenangan Capres-Cawapres nomor urut 02 dari Jakarta ke Jawa Tengah padahal Jawa Tengah selama ini merupakan basis pendukung Capres nomor urut 01. Berikut ulasannya bersama Gibran Muhammad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com