JAKARTA, KOMPAS.com - Ground staff AirAsia Dwi Hendro Wibowo mengaku pernah diperintah untuk menjemput petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro, di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada 28 Agustus 2018 lalu.
Hal itu dikatakan Bowo saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Bowo bersaksi untuk terdakwa Lucas yang didakwa menghalangi penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Eddy Sindoro.
Baca juga: Hindari Imigrasi, Eddy Sindoro Dijemput Mobil di Dekat Roda Pesawat
Dalam persidangan, Bowo mengaku diperintah oleh Dina Soraya yang merupakan sekretaris Riza Chalid.
Bowo mengaku menuruti perintah Dina, karena Riza Chalid adalah salah satu komisaris maskapai AirAsia.
"Saya diminta menangani tamu VIP atas perintah dari Ibu Dina Soraya. Tamunya tidak mesti tamu penting, semua tamu saya anggap VIP," kata Bowo.
Bowo mengaku awalnya dia hanya menjadi petugas bandara. Suatu kali, Dina yang kenal dengan Bowo kemudian meminta tolong untuk menangani Riza Chalid.
Baca juga: Saksi Mengaku Diminta Bantu Mantan Bos Lippo Group Eddy Sindoro Kabur ke Bangkok
Setelah permintaan tolong itu, Dina menyarankan Bowo meminta dipekerjakan di AirAsia. Permintaan itu kemudian disetujui oleh Riza Chalid.
"Saya pernah handle Pak Riza Chalid. Dina bilang minta saja kalau kamu mau kerja tetap di sini," kata Bowo.
Dalam kasus ini, Lucas didakwa menghalangi proses penyidikan KPK terhadap tersangka mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro. Lucas diduga membantu pelarian Eddy ke luar negeri.
Baca juga: Lucas Pertanyakan Nama-nama yang Ikut Bantu Pelarian Eddy Sindoro dalam Dakwaan
Menurut jaksa, Lucas menyarankan Eddy Sindoro yang telah berstatus tersangka agar tidak kembali ke Indonesia.
Lucas juga mengupayakan supaya Eddy masuk dan keluar dari wilayah Indonesia, tanpa pemeriksaan petugas Imigrasi.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Lucas meminta bantuan Dina Soraya. Kemudian, Dina meminta bantuan sejumlah pegawai di bandara, termasuk Bowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.