Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Korupsi Orba" Dinilai Penting Jadi Materi Debat Capres

Kompas.com - 12/12/2018, 09:26 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Election Watch usul supaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasukkan "korupsi era orde baru" menjadi materi debat Pilpres 2019.

Hal itu dinilai penting, agar rakyat tak lupa bahwa Indonesia pernah berada dalam rezim yang banyak terjadi korupsi.

Debat dengan tema tersebut diharapkan dapat mencegah lahirnya pemimpin yang korup.

"Republik ini pernah dipimpin oleh rezim yang otoriter dan korup, selama lebih kurang 32 tahun menguras dan merampas kekayaan Indonesia hanya untuk kepentingan kelompok dan keluarganya," kata Koordinator Nasional Indonesia Election Watch Nofria Atma Rizky dalam keterangan tertulis, Selasa (11/12/2018).

"Dan juga agar menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang dan sejarah kelam tersebut tidak terulang lagi di masa depan," sambungnya.

Nofria mengatakan, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) telah menjadi bagian intrinsik atau mendarahdaging di rezim orde baru. Saat itu, Indonesia berada di bawah kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun, sejak 1966 hingga 1998.

Tak heran jika kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa pernah menyebut bahwa Presiden Presiden ke-2 RI itu merupakan pemimpin terkorup di dunia.

Salah satu tuntutan dari reformasi 1998 pun adalah pemberantasan KKN.

Tema debat "korupsi zaman orde baru" diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi jeli memilih calon presiden dan wakil presiden.

Baca juga: PSI Usul Korupsi Orde Baru Jadi Materi Debat Pilpres

"Kami juga meminta masyarakat untuk jeli melihat rekam jekak dari para calon wakil rakyat yang akan dipilih, dan komitmen mereka dalam melawan korupsi apabila mereka terpilih nanti," ujar Nofria.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelumnya juga sudah mengusulkan ke KPU supaya "korupsi orde baru" masuk sebagai materi debat Pilpres 2019.

Hal itu dikarenakan perhatian publik terhadap isu korupsi masih sangat tinggi. Ada baiknya, masyarakat tahu pandangan setiap paslon mengenai korupsi di zaman orde baru dan era kini.

Kompas TV Terkait peringatan hari anti-korupsi bahasan ini juga menjadi perbincangan warganet di media sosial termasuk Facebook. Kita simak ulasannya bersama Yasir Neneama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com