JAKARTA, KOMPAS.com - Program Satgas bidang pembinaan masyarakat (Binmas) Noken Polri bertujuan untuk mengoptimalkan program-program Polri, dalam menangani berbagai potensi konflik melalui pendekatan lunak (soft approach).
Satgas Binmas Noken Polri telah menetapkan target operasi di beberapa wilayah pedalaman Papua. Seperti di wilayah Puncak Jaya, Puncak, Lanny Jaya, Jayawijaya, Yahukimo, Timika, Paniai, Nabire dan Pegunungan Bintang.
“Winning the heart and mind masyarakat Papua khususnya di pegunungan wilayah tengah,” ujar Kasatgas Binmas Noken KBP Eko Rudi Sudarto saat acara diskusi di di Hotel Diradja, Jakarta Selatan, (11/12/2018).
Baca juga: Korban Selamat Peristiwa di Nduga Papua: Teteh Jangan Cemas, Irawan Selamat...
Eko menuturkan, Satgas Binmas Noken Polri memiliki sejumlah program memberdayakan masyarakat di daerah-daerah di Papua. Program tersebut antara lain peternakan babi/wam, lebah madu, sapi, dan ayam pedaging.
Selain peternakan, binmas Noken juga memiliki program di bidang pertanian berupa pembinaan petani kopi, membuka lahan pertanian untuk sayur mayur.
Binmas Noken juga membantu memulihkan (trauma healing) masyarakat, terutama anak-anak, yang terkena dampak tindak kekerasan kelompok bersenjata maupun penindakan aparat, melalui program yang masyarakat setempat menyebutnya ‘Polisi Pi Ajar’.
“Bisa mendekatkan kepada masyarakat (Papua), sehingga masyarakat bisa lihat ‘polisi baik juga ya’ esensinya seperti itu,” kata Eko.
Eko menuturkan, esensi implementasi binmas Noken berupa program fisik dan non fisik.
Baca juga: Komnas HAM: Infrastruktur Papua Maju, tetapi Ada Pelanggaran HAM
Program fisik berupa pembangunan fisik infrastuktur sedangkan program non fisik berupa pemberdayaan masyarakat lokal.
Program non fisik misalnya memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dalam bercocok tanam dan beternak.
“Progran non fisik sifatnya pendidikan dan pelatihan,” kata Agus.
Diketahui program Binmas Noken merupakan satgas yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan tugas melaksanakan Operasi Nemangkawi 2018.
Dalam pelaksanaannya, satgas ini mengedepankan pendekatan lunak (soft approach) terhadap orang asli Papua.
Satgas Binmas Noken awalnya direncanakan hanya sampai akhir tahun, tepatnya 31 Desember 2018. Namun untuk mengawal pesta demokrasi agar berjalan aman, operasinya diperpanjang hingga agenda Pilpres dan Pileg 2019 rampung.