Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenristek Dikti Umumkan Seleksi Awal CPNS, Ini yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 10/12/2018, 10:04 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peserta calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 yang mendaftar di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenriset Dikti) sudah dapat melihat hasil tes seleksi kompetensi dasar (SKD).

Kemenristek Dikti mengumumkan hasil SKD tersebut di laman resminya.

Pengumuman dalam bentuk surat resmi bernomor 60495/A2.1/KP/2018 menyebutkan, tahapan selanjutnya adalah seleksi kompetensi bidang (SKB) dilaksanakan pada 13-15 Desember 2018 mendatang.

Jenis SKB Kemenristek Dikti ini dibagi menjadi dua. Pertama, SKB untuk jabatan dosen dan instruktur, sementara kedua untuk jabatan selain dosen dan instruktur.

Adapun tes SKB untuk jabatan dosen dan instruktur antara lain tes keahlian (kemampuan bidang), tes wawancara, tes praktik mengajar, dan tes kesehatan.

Sedangkan, untuk jabatan selain dosen dan instruktur hanya terdiri dari tiga tes, yaitu tes keahlian (kemampuan bidang), tes wawancara, dan tes kesehatan.

Baca juga: Ombudsman Terima 1.054 Laporan Masyarakat Terkait Persoalan Seleksi CPNS 2018

Hal yang perlu diingat, tes kesehatan dilakukan secara mandiri oleh pelamar di rumah sakit pemerintah atau puskesmas yang terjangkau oleh pelamar.

Disebutkan, hasil pemeriksaan kesehatan tersebut diwajibkan mencantumkan riwayat penyakit yang pernah diderita, dan hasil tersebut disampaikan kepada panitia seleksi unit kerja yang dilamar paling lambat hari terakhir pelaksanaan SKB.

Kemenristek Dikti mewajibkan para peserta untuk datang 60 menit sebelum tes dimulai.

Peserta SKB juga diberikan beberapa aturan, baik dari dokumen yang wajib dibawa hingga pakaian saat SKB.

Untuk infromasi lengkapnya dapat dilihat di sini.

Meskipun hasil SKD telah diumumkan, namun waktu dan tempat pelaksanan SKB akan diumumkan menyusul lewat situs cpns.ristekdikti.go.id. Sehingga, peserta yang lolos diimbau untuk terus memantau situs tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com