Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kamis Ini, Ada 11 Jenazah Ditemukan di Selat Malaka

Kompas.com - 06/12/2018, 16:04 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah jenazah yang ditemukan di kawasan perairan Selat Malaka bertambah menjadi sebelas.

“Mayat di (perairan) Riau total jenazah yang ditemukan ada 11 orang, ada penambahan,” tutur Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol.) Syahar Diantono di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis (6/12/2018).

Syahar menuturkan, dari 11 jenazah itu tiga berhasil teridentifikasi dan telah diambil keluarganya.

Tiga yang sudah dijemput keluarganya yakni jenazah atas nama Mimi Dewi (32), Ujang Chaniago (48) warga Sumatera Barat. Kemudian Marian Suhadi (24) warga Sumatera Utara.

Sedangkan satu jenazah tidak diketahui identitas sudah dikebumikan di Dumai oleh dinas sosial.

Baca juga: Jenazah yang Ditemukan di Perairan Selat Malaka Kini Berjumlah 9 Orang

Namun, kata Syahar, masih ada 7 jenazah yang belum teridentifikasi.

“Sebanyak 7 (jenazah) terdiri dari 5 laki-laki dan dua perempuan belum (teridentifikasi) masih di rumah sakit Bhayangkara (Pekanbaru),” kata Syahar.

Penyidik dari Kepolisian, lanjut Syahar, masih melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.

“Dari hasil pemeriksaan itu muncul informasi ada salah satu seseorang yang berinisial A ini yang diduga adalah tekong (nahkoda). Makanya penyidik Polda Riau melalui LO (Liaison Officer) berkordinasi untuk mencari tahu alamat A ini,” tutur Syahar.

Syahar mengatakan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia untuk mengungkap kasus ini.

Dugaan TKI Ilegal

Saat ditanya apakah 11 mayat di Selat Malaka terkait dengan TKI yang hendak berangka secara ilegal, Syahar belum bisa memastikan dan perlu dilakukan penyelidikan lebih dalam.

“Kalau hasil pemeriksaaan keluarga kita belum bisa pastikan terkait TKI ilegal atau tidak. Kepastian itu nanti ketika kita sudah bisa memeriksa Mr. A ini apa terkait dengan TKI atau tidak,” ujar Syahar.

Syahar menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara dari keluarga korban diketahui korban ada yang akan berkunjung atau menengok sanak saudaranya. Syahar menyebut Mr. A ini merupakan warga negara Indonesia.

“Yang jelas nama Mr. A ini kita cari tau keberadaannya,” tutur Syahar.

Kasus ini belum ada titik terang. Polisi belum memastikan apakah ini korban kapal tenggelam atau tidak. Termasuk polisi juga masih menyelidiki apakah korban ini merupakan TKI ilegal yang bekerja di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com