JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai, saat ini kebijakan pemerintah cenderung tidak melindungi dan membantu kehidupan kelompok petani.
Prabowo mengatakan, saat berkunjung ke sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, masyarakat kelompok tani mengeluh dan merasa tidak dilindungi.
"Kelompok tani kita, kaum petani kita, mereka yang memproduksi pangan untuk kita. Mereka tidak dibantu dan dilindungi saat ini," ujar Prabowo saat berpidato pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
"Di mana-mana rakyat kita tidak merasa ada pemerintah yang melindungi mereka," ujar dia.
Baca juga: Prabowo Sebut Kebijakan Impor Pangan Sebabkan Petani Tak Hidup Layak
Menurut Prabowo, kelompok masyarakat petani saat ini tidak dapat hidup layak karena tidak mendapat penghasilan yang memadai saat panen.
Hal itu diketahui Prabowo saat mengunjungi petani tebu di Jawa Timur dan petani padi serta tembakau di Klaten, Jawa Tengah.
"Mereka tidak dapat hidup dengan layak. Mereka dengan jerih payah mereka, dengan keringat mereka, sering mereka tidak dapat penghasilan memadai pada saat mereka panen," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, terpuruknya kehidupan petani disebabkan oleh kebijakan pemerintah terkait impor pangan.
Baca juga: Dengan Suara Meninggi, Prabowo Cibir Media Massa soal Jumlah Peserta Reuni 212
Seperti diketahui, pada awal tahun ini pemerintah membuka keran impor beras. Keputusan ini tertuang dalanm Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018.
Kebijakan impor beras tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam dua tahun terakhir saat pemerintah terakhir membuka keran impor beras pada 2015.
Sebanyak 500.000 ton beras diimpor pada Januari 2018. Kebijakan ini muncul karena adanya kekurangan beras jenis medium sejak akhir tahun 2017. Akibatnya, harga beras di pasaran pun melambung tinggi.
"Entah siapa yang bertanggung jawab saya sendiri heran, tapi pemerintah ini justru mengizinkan impor pangan pada saat panen ini saya tidak mengerti," ujar Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.