Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutopo BNPB Dianugerahi "The First Responders 2018" oleh Media Singapura

Kompas.com - 30/11/2018, 10:50 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mendapat penghargaan "The First Responders 2018" dari harian terkemuka Singapura, The Straits Times.

Penghargaan ini diberikan pada Kamis (29/11/2018) kemarin.

Sutopo dinilai pantas menerima penghargaan ini karena dedikasinya dalam menginformasikan segala hal terkait bencana yang terjadi di Indonesia dengan sigap dan segera. Secara khusus, Sutopo memberikan informasi cepat saat terjadi gempa dan tsunami di Palu pada akhir September lalu.

Bukan hanya informasi faktual tentang angka dan sebagainya, namun berita bohong atau hoaks seputar bencana pun dengan tanggap diklarifikasi Sutopo agar tidak meresahkan masyarakat.

Informasi yang ia keluarkan banyak menjadi rujukan baik bagi media nasional dan internasional, maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.

Padahal, Sutopo melakukan itu di tengah kondisinya yang tengah berjuang melawan kanker paru stadium lanjut.

Baca juga: Sutopo BNPB, Tokoh Anti-Hoaks yang Sigap Meluruskan Isu Kebencanaan

Melalui akun Twitter-nya @Sutopo_PN, pria kelahiran Boyolali ini kerap menceritakan keadaannya yang harus menulis rilis informasi bencana sebelum atau setelah menjalani kemoterapi.

Atas penghargaan yang diterimanya, Sutopo menyampaikan rasa syukurnya.

"Alhamdulillah mendapat penghargaan The First Responders dari The Straits Times media terkemuka di Singapura. Penghargaan ini untuk seluruh pimpinan dan staf BNPB yang telah bekerja keras dan mencurahkan jiwa raga menangani bencana. Saya hanya penyambung lidah yang mengkhabarkan kepada media dan masyarakat luas," ujar Sutopo, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/11/2018).

Selain itu, Sutopo juga menyampaikan prinsip yang selama ini ia pegang sehingga bisa tetap bekerja maksimal dan mendapatkan banyak apresiasi.

"Kerja keras, ikhlas, integritas, kerja tuntas dan tanpa kenal lelah adalah semangat yang harus dijunjung tinggi. Jangan malas dan mudah galau. Apa pun lakukan dengan tekun dan pantang menyerah," ucapnya.

Dikutip dari The Straits Times, selain Sutopo, ada tiga nama lain yang juga menerima penghargaan tahunan ini.

Ketiga penerima penghargaan itu adalah paraglider yang turut dalam penyelamatan saat gempa Sulawesi dan anak-anak di goa di Thailand, mendiang Ng Kok Choong; Komandan Angkatan Laut India, Vijay Varma dan P Rajkumar yang membantu saat banjir bandang di Kerala, India.

Selain empat sosok tersebut, penghargaan ini juga diberikan kepada dua badan lain yang dinilai memiliki kontribusi serupa. Keduanya adalah Mercy Relief Singapura dan sean Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management (Pusat AHA) Jakarta.

Semua pihak yang disebut, dinilai memiliki kegigihan yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain pada umumnya.

"Saat musibah datang, kebanyakan manusia lari menyelamatkan diri, namun kalian memilih untuk mendatangi bencana dan bertarung nyawa untuk melindungi yang lain," begitu penggalan kalimat dalam kutipan penghargaan.

"Sebagai First Responders, keberanian Anda, mengutamakan kepentingan orang lain, dan perhitungan risiko yang Anda lakukan banyak mengurangi situasi genting yang ada. Menempatkan diri dalam bahaya, Anda telah mengubah banyak hal menjadi sebuah kebaikan. Asia berutang budi pada kalian, keluarga kalian, dan institusi yang tempat kalian bertugas," lanjutnya.

Setiap tahun, The Straits Times memberikan penghargaan ini kepada individu atau kelompok dan institusi yang dinilai berkontribusi secara signifikan kepada masyarakat dan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com