Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Tegur Petani yang Kampanyekan Dirinya

Kompas.com - 25/11/2018, 19:04 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegur petani yang mengampanyekan dirinya dalam Pilpres 2019.

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi sebagai Presiden RI menghadiri acara pembagian Surat Keputusan Perhutanan Sosial di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Minggu (25/11/2018).

Usai menyampaikan sambutannya, Jokowi memanggil tiga orang petani keatas panggung. Salah satu diantaranya adalah Bambang, petani karet.

Baca juga: Kepada Masyarakat Sumsel, Jokowi Jelaskan Kenapa Harga Sawit Rendah

Bambang sempat curhat kepada Jokowi mengenai harga jual karet yang jatuh ke angka Rp 6000 per kilogram.

"Kalau di tempat saya itu harganya cuma Rp 6000 pak, ya tolong dinaikkan pak," kata Bambang.

Jokowi menjelaskan kepada Bambang dan seluruh petani yang hadir bahwa karet adalah komoditas global. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa mengontrol harganya.

"Harga kita enggak mungkin bisa ikut campur," kata dia.

Baca juga: Berkaus #01, Jokowi Cek Harga Sembako di Transmart Palembang

Namun, Jokowi menekankan bahwa pemerintah tetap berupaya mencari solusi atas rendahnya harga jual karet.

Menurut dia, nantinya karet yang diproduksi petani akan dibeli oleh Kementerian PU untuk kepentingan pengerjaan jalan.

"Kementerian PU akan beli langsung dari koperasi atau petani. Harganya kurang lebih 7500 sampai 8000. Ini harus Alhamdulillah disyukuri dulu. Nanti kita akan hitung-hitungan lagi," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Pendukungnya Belajar dari Kemenangan Trump dan Brexit

Setelah berdialog seputar harga karet, Jokowi memberi kesempatan kepada Bambang apakah ada hal lain yang ingin disampaikan.

Bambang langsung menyerukan ajakan agar memilih Jokowi.

"Tahun 2019 ada pemilihan presiden...," kata Bambang yang langsung dipotong Jokowi sebelum menyelesaikan kalimatnya.

"Sebentar, jangan kampanye loh, enggak boleh," kata Jokowi.

Bambang kembali menimpali.

"Saya tidak kampanye, cuma mengajak saudara semua untuk mencalonkan Bapak Jokowi untuk kedua kalinya," kata Bambang disambut heboh riuh hadirin.

"Nah ini kampanye. Enggak boleh loh. Kampanye begini enggak boleh," tegas Jokowi.

"Enggak. Tapi pak, saya tidak membuat hoaks. Jadi terang-terangan. Apa yang dirasakan masyarakat Sumsel sudah kelihatan. Jadi ini bukan hoaks," timpal Bambang lagi.

Mendengar pernyataan Bambang itu, Jokowi sempat tertawa. Begitu juga para petani yang hadir.

Setelah itu, Jokowi langsung menyudahi sesi dengan Bambang dan beralih ke petani lainnya yang juga sudah berada diatas panggung.

"Sebentar, berhenti dulu, nanti makin kampanye ini," kata calon presiden nomor urut 01 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com