Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Demokrat Sebut Prabowo-Sandi Abaikan Potensi SBY dan AHY

Kompas.com - 15/11/2018, 13:08 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengabaikan atau kurang bisa memanfaatkan potensi yang ada di koalisi.

Salah satu potensi yang dia maksud adalah keberadaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono di pihak Prabowo-Sandiaga.

"Saya sebagai jubir justru melihat ini kok potensi Pak SBY, potensi Mas AHY, tidak digunakan oleh Pak Prabowo dan Sandi. Padahal, kalau digunakan bisa memenangkan kontestasi ini," ujar Putu di Kompleks Parlemen, Kamis (15/11/2018).

Putu mengingatkan, SBY merupakan presiden keenam RI yang menjabat selama dua periode. Sementara AHY merupakan sosok muda yang namanya melejit dalam survei sebagai cawapres terkuat sebelum Prabowo memilih Sandiaga Uno.

Selain itu, kata Putu, Partai Demokrat juga merupakan aset yang besar. Putu mengingatkan, Partai Demokrat belum pernah kalah dalam pemilihan presiden.

"Pertama 2004 kami memenangkan Pak SBY, 2009 memenangkan Pak SBY, 2014 kita tidak mengusung mana pun. Tetapi, artinya jika kami ingin mengusung, kami ingin menang," ujar Putu.

Kini, Putu melihat peluang menang Prabowo-Sandiaga masih jauh. Partai Demokrat harus mengingatkan Prabowo-Sandiaga untuk memanfaatkan potensi yang ada di koalisi.

Baca juga: Beda dengan Demokrat, PAN Wajibkan Kadernya Dukung Prabowo-Sandiaga

Putu pun meminta Prabowo dan Sandiaga segera mengajak partai pengusung untuk duduk bersama. Mereka harus mendiskusikan strategi besar untuk memenangi pilpres. Harus ada komitmen dan strategi tertulis untuk ke depan.

Putu mengatakan, diskusi ini harus serius karena untuk memenangi kontestasi tingkat nasional.

"Ini waktu sudah bergulir terus, berjalan terus, kira-kira sisa berapa 4 atau 5 bulan lagi, jadi coba dipikirkan," ujar Putu.

"Dan, kita lihat surveinya masih jauh, tentu harus ada efek kontribusi dari SBY, AHY, dan Demokrat tadi. Kalau ini, saya yakin paling tidak bisa memberikan suara yang signifikan pada pasangan calon nomor 02," tambah dia.

Kompas TV Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mempertanyakan realisasi janji capres Prabowo pada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Realisasi janji Prabowo perlu dilakukan agar mesin politik Demokrat bisa maksimal dukung Prabowo-Sandiaga. Jansen mengungkapkan meskipun Demokrat mendukung Prabowo-Sandi. Namun Demokrat saat ini lebih memprioritaskan kesuksesan partai dalam Pileg 2019. Jansen meminta agar Prabowo ikut menyukseskan Demokrat dalam pileg agar janji SBY ke Prabowo juga dapat dipenuhi. Jansen enggan mengungkap janji Prabowo terhadap Demokrat dan SBY yang belum dipenuhi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com