Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Demokrat Setengah Hati Mendukung Prabowo-Sandiaga?

Kompas.com - 14/11/2018, 11:05 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Hanya Partai Demokrat dan SBY serta kader yang bisa selamatkan suara partai. Hormati sikap kami yang mana yang harus didahulukan," kata Andi.

Andi menegaskan, ini adalah siasat Partai Demokrat dalam berkoalisi.

Partai Demokrat, kata dia, punya kemandirian dan tidak bisa didikte sekalipun oleh parpol koalisi Prabowo-Sandiaga.

Ia meminta Gerindra dan seluruh parpol koalisi untuk menghormatinya.

Andi mengatakan, jika Demokrat mendapatkan kemenangan besar di pileg, ia yakin hal itu akan berdampak pada suara Prabowo-Sandiaga di Pilpres.

"Pilihan kami sudah final. Demokrat first," ujar Andi Arief.

Demokrat realistis

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, tak solidnya Partai Demokrat terlihat sejak Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung SBY, tidak dipilih sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Di menit-menit terakhir, Prabowo justru menjatuhkan pilihan kepada Sandiaga Uno, yang juga merupakan kader Partai Gerindra.

"Demokrat mau gabung ke koalisi Jokowi sudah susah, waktunya sudah mepet, tetapi dengan Prabowo juga tidak happy," kata Qodari.

Baca juga: Bebaskan Kader Memilih dalam Pilpres 2019, Demokrat Ingin Ulangi Masa Jaya

Menurut dia, Demokrat akhirnya bersikap realistis.

Qodari menilai, Demokrat beranggapan bahwa peluang AHY menjadi pemimpin di masa depan semakin kecil jika Prabowo-Sandiaga memenangi pilpres.

"Tidak strategis bagi Demokrat, bagi AHY, kalau Prabowo-Sandi menang," ujar Qodari.

Qodari menjelaskan, jika Prabowo menang pada 2019, mantan Danjen Kopassus itu kemungkinan akan maju lagi pada 2024.

Berikutnya, Sandiaga yang gantian maju sebagai capres di Pemilu 2029. Jika Sandiaga terpilih di 2029, maka ia juga bisa maju lagi pada 2034.

“Jadi 20 tahun ke depan, empat kali pilpres, AHY akan gigit jari," ujar dia.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com