Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Bupati Bertemu Presiden Bahas Investasi, Isu PKI, hingga Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 12/11/2018, 17:20 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima 31 bupati dari sejumlah daerah di Indonesia. Pertemuan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/11/2018). 

Dalam pertemuan tersebut, Presiden dan para bupati membahas berbagai hal. Antara lain, investasi, isu hoaks dan ekonomi kreatif. 

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Mardani H Maming, Presiden meminta para bupati mempermudah masuknya investasi agar bisa mendorong perkembangan perekonomian di daerah.

"Presiden memerintahkan para bupati mempermudah investasi, memperpendek birokrasi, mempermudah pelayanan dan menjaga inflasi," kata Mardani, seusai pertemuan, seperti dikutip Antara.

"Ini adalah pertemuan kelima dari pertemuan terbatas yang dilakukan presiden dengan kepala daerah," kata Mardani yang juga Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu.

Menurut Mardani, dalam pertemuan itu Kepala Negara juga menjelaskan isu-isu terkini yang sering beredar melalui media sosial. Termasuk hoaks. 

"Beliau menjelaskan isu terkini seperti antek asing, tenaga kerja asing dari China, juga isu PKI yang dibubarkan 1965, padahal beliau lahir 1961, masa ada PKI balita," katanya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan Presiden Jokowi banyak menyinggung ekonomi kreatif.

"Presiden mendorong supaya para bupati mengembangkan ekonomi kreatif, sektor pendidikan bisa diajak kolaborasi untuk melahirkan entrepreneurs misalnya kopi," katanya.

Baca juga: Bertemu Presiden, Apkasi Minta Tambahan Tunjangan

Ia menyebutkan Indonesia yang merupakan penghasil kopi berkualitas tak boleh kalah dari Italia. "Italia yang tidak menghasilkan kopi tapi warungnya ada di seluruh dunia," katanya.

Menurut dia, Presiden mengajak para kepala daerah fokus agar bisa menghasilkan kinerja yang memuaskan masyarakat.

Azwar mengatakan, para bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi terkait pembangunan infrastruktur. 

"Selama ini banyak kabupaten yang terisolasi, sekarang dengan mudah dapat diakses, misalnya dulu perlu waktu 2-3 jam sekarang hanya sejam termasuk juga Banyuwangi," katanya.

Kompas TV Joko Widodo dalam kunjungan kerja hari keduanya di Jawa Barat mengunjungi pasar tradisional di Bandung. Presiden Jokowi ingin membandingkan harga komoditas di sejumlah pasar yang telah dikunjunginya. Pasar tradisional yang dikunjungi Presiden Jokowi kali ini adalah Pasar Cihaurgeulis di Kota Bandung. Kedatangan Jokowi ke pasar ini disambut antusias oleh pedagang dan pengunjung di pasar ini. Dalam kesempatan ini Jokowi juga menanyakan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Jokowi mengatakan lewat kunjungan ke Pasar Cihaurgeulis, ia bisa membandingkan harga barang dengan sejumlah pasar yang telah dikunjunginya dan menurut Jokowi harga beras sayuran dan telur cukup stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com