Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Perbedaan Apa Pun Mari Dilihat sebagai Rahmat

Kompas.com - 09/11/2018, 12:58 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta publik menyikapi perbedaan sebagai sebuah rahmat.

Hal itu disampaikannya dalam acara dialog bersama para tokoh ormas Islam, di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).

"Tekankan keragaman mari mengedepankan rahmat, karena itu esensi Islam. Rahmat sesuatu yang merupakan kebajikan, kebaikan, hal positif. Jadi, kemajemukan, perbedaan seperti apapun mari dilihat dari perspektif sebagai rahmat," ujar Lukman.

Lukman pun mengharapkan perspektif tersebut juga diterapkan dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Baca juga: Menengok Keberagaman di Kampung Toleransi Liur

Pemilu diharapkan Lukman dilihat publik sebagai sebuah ajang para anak bangsa untuk memperbaiki bangsa menjadi lebih baik.

Oleh sebab itu, dengan menerapkan perspektif tersebut, segala macam perdebatan dan hal negatif lainnya akibat perbedaan dapat dihindari.

"Inilah cara pandang yang saya pikir lebih kita kedepankan sehingga perbedaan tidak menimbulkan gesekan-gesekan, yang menimbulkan hal-hal negatif, yang kemudian tidak hanya merusak silaturahim di antara kita, tapi juga mengganggu upaya pihak agar bangsa ini bisa meningkatkan kualitas rakyat," kata dia.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Menko Polhukam Wiranto. Tema yang diusung dalam dialog tersebut adalah "Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa".

Baca juga: 15 Tahun Sokola Institute, Merayakan Keberagaman Pendidikan

Wiranto menuturkan, acara tersebut bertujuan untuk mempererat kebersamaan demi menjaga stabilitas negara.

"Pagi ini kalau boleh kita kasih judul, ini namanya merajut kebersamaan, karena negara yang tidak stabil pasti tidak bisa membangun, kalau tidak bisa membangun masyarakatnya tidak bisa kita bahagiakan," tuturnya.

Beberapa ormas yang diundang terdiri dari, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persatuan Islam (Persis), GNPF Ulama, dan Presidium Alumni 212.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com