Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wapres, Asosiasi Pengembang Minta Target Pembangunan Rumah Subsidi Ditingkatkan

Kompas.com - 08/11/2018, 15:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Ketua Apersi Junaidi Abdillah menyatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta kenaikan target pembangunan rumah subsidi di tahun 2019. Sebab, kata Junaidi, target pemerintah dalam membangun rumah subsidi menurun di tahun 2019.

"Jadi gini, kami berharap untuk rumah subsidi ini perlu ada tambahan target yang akan diluncurkan tahun depan. Terutama FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," ujar Junaidi.

"Karena yang kami lihat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ada penurunan target untuk tahun depan (2019)," lanjut dia.

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Industri Pertahanan RI Mandiri

Ia mengatakan, di tahun 2018 ada 267.000 unit rumah subsidi yang dibangun. Karena itu ia menilai semestinya pemerintah meningkatkan target pembangunan rumah subsidi sebanyak 300.000 unit.

Junaidi pun menyayangkan target di tahun 2019 karena pemerintah hanya menargetkan untuk membangun 184.000 unit rumah subsidi.

Padahal, lanjut dia, permintaan pembangunan rumah subsidi sangat tinggi di masyarakat. Ia mengungkapkan pangsa pasar rumah subsidi juga besar, terutama dari masyarakat berpenghasilan rendah yang penghasilannya tidak tetap.

"Padahal masyarakat Indonesia itu non fixed income. Seperti pedagang bakso, pedagang keliling. Penghasilan dia cukup. Buktinya ngontrak rumah, ngangsur motor cukup. Tapi di perbankan tidak bankable. Tidak bankable-nya karena apa? Karena masalah perijinan," papar Junaidi.

"Perizinan jualan baksonya. Perizinan dengan data-data ini kan tidak semua masyarakat ini bisa membuat pembukuan. Nah ini yang perlu perhatian. Kita harapannya pemerintah ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk masyarakat non fixed income, perlu perhatian khusus," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com