Hary Tanoe mengatakan, dukungan tersebut karena Partai Perindo melihat apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi selama di pemerintahan sangat baik.
Perindo juga ingin Jokowi melanjutkan kerjanya pada periode kedua.
Baca juga: Hary Tanoe: Target Kami 3 Besar, Mohon Doa Restunya Pak Presiden...
"Kami ingin meneguhkan kembali Bapak Insinyur Haji Joko Widodo dalam pemilu supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau, tetap dapat dilanjutkan, baik sektor ekonomi, sosial, politik, maupun budaya," ujar Hary.
Sebelum menyatakan dukungan, Hary dikenal sebagai oposisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, Bos MNC Group ini berada di barisan pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Nama lainnya adalah mantan Ketua PSSI La Nyalla Matalitti yang selama ini jadi pendukung setia Prabowo Subianto.
La Nyalla sudah menjadi pendukung Prabowo sejak Pilpres 2009 hingga Pilpres 2014.
Namun, Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur itu merasa tidak pernah difasilitasi kepentingan politiknya.
Baca juga: Tinggalkan Prabowo, La Nyalla Pilih Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Menurut dia, saat Pilkada Jatim 2018, Prabowo tidak juga memberikan rekomendasi untuk dirinya sebagai cagub Jawa Timur.
Akhirnya, La Nyalla berbalik arah menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.
"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar dia.
Ali Mochtar Ngabalin dipercaya menjadi tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).
"Sepanjang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, Anda harus meredam seluruh kebencian. Itu pikiranku. Karena itu saya mau datang ke sini (Istana)," kata dia.
Pernyataan dukungan TGB terhadap Jokowi sempat menimbulkan keramaian karena TGB adalah anggota Partai Demokrat yang merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
TGB menyatakan siap menghadapi berbagai risiko atas sikapnya mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode.
"Kalau bertentangan dengan partai, saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalau ada risiko atas pilihan itu, ya saya akan hadapi," ujar TGB.