JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai berkurangnya lahan pertanian menyumbang kenaikan tingkat pengangguran di desa.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang naik dari 4,01 persen pada Agustus 2017 menjadi 4,04 persen di Agustus 2018.
"Sebenarnya akibat industri, maka banyak orang di desa yang ikut kerja karena lahan makin kecil di daerah. Karena lahan makin kecil akibat pabrik, otomatis tenaga kerja di desa berkurang," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Baca juga: Ini 5 Provinsi dengan Persentase Tingkat Pengangguran Terbesar
Di sisi lain, perkembangan industri hingga ke desa belum banyak menyerap tenaga kerja. Karena itu ke depannya, pemerintah berencana menghidupkan kembali perekonomian desa dengan mencipatakan berbagai peluang kerja.
Beberapa cara yang akan dilakukan pemerintah adalah menciptakam industri-industri kecil di desa yang padat karya.
Selain itu pemerintah berupaya menciptakan pusat industri baru di sejumlah provinsi yang memiliki banyak desa.
Baca juga: Masih Ada 7 Juta Pengangguran, Ini Kata Jokowi
Kalla mengatakan salah satu provinsi yang menjadi target wilayah industri baru ialah Jawa Tengah.
Kalla mengatakan Jawa Tengah menjadi target pengembangan wilayah industri baru untuk mengimbangi pertumbuhan industri di Jawa Barat.
"Kalau kita ketemu orang Korea, Taiwan, pabrik sepatu, pabrik garmen semua bikin pabriknya (sekarang) di Jawa Tengah. Dan itu bagus supaya seimbang, nanti jg UMR-nya (Upah Minimum Regional) akan naik pasti," lanjut dia.