ELT Tak Kirim Sinyal
Direktur Operasi Basarnas Bambang Suryo mengungkapan, secara teknis proses pencairan atau penyelaman di bawah laut tak memiliki kendala. Kedalaman laut 30-35 meter dan cuaca yang mendukung, membuat penyelaman sangat mungkin dilakukan.
Namun, yang menjadi persoalan adalah belum diketahuinya titik lokasi persis badan pesawat.
Tim sudah melakukan penyelaman di titik pesawat hilang kontak dan titik ditemukannya barang dan potongan tubuh manusia, namun hasilnya nihil.
Sebenarnya di dalam badan pesawat sendiri ada alat yang bisa mendeteksi posisi keberadaan pesawat yakni emergency locator transmitter (ELT).
Namun, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, sinyal ELT Pesawat Lion Air JT 610 tidak menyala atau memancarkan sinyal.
ELT adalah perangkat penentu lokasi pesawat yang merupakan bagian dari standar peralatan pada pesawat.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, ada dua cara untuk menyalakan ELT. Pertama dinyalakan langsung oleh pilot.
Namun, diduga pilot Pesawat Lion Air JT 610 tak sempat menyalakan ELT. Sebab sinyal tidak bisa ditangkap oleh satelit dan dikirimkan ke peralatan milik Basarnas.
Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air: Kami Berharap Ada Mukjizat Tuhan...
Kedua, ELT bisa hidup bila menghantam suatu permukaan pada saat insiden berlangsung. Namun, Soerjanto menduga akibat tenggelam, sinyal diduga tak bisa dipancarkan.
"Kalau tenggelam enggak bisa kirim sinyal. Kalau dia di atas permukaan mengapung atau masih di pesawat (bisa menyala)," kata dia.
Lantaran hal inilah, posisi badan pesawat tak kunjung ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan pada hari ini dengan mengerahkan kapal hingga helikopter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.