Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Neni Nur Hayati
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia. Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Strategi Kampanye Caleg Perempuan pada Pemilu 2019

Kompas.com - 16/10/2018, 08:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, melihat persaingan yang cukup ketat, para caleg perempuan perlu bekerja keras untuk bisa berkompetisi secara sehat dengan incumbent, pendatang baru, internal partai politik dan kaum laki-laki. Salah satu kerja keras yang dapat dilakukan adalah dengan metode kampanye inovatif, kreatif, dan edukatif.

Hal ini akan mampu meraih partisipasi generasi milenial yang lebih tertarik pada metode kampanye "Zaman Now". Contohnya dengan menggunakan dan memanfaatkan media sosial dengan baik.

Caleg perempuan perlu memperhatikan bagaimana pemilih milenial melakukan eksplorasi diri dan konten pada platform digital media massa yang dianggap sebagai dunia nyata bagi mereka.

Ketiga, caleg perempuan harus melakukan pemetaan politik yang tepat. Pemetaan politik bisa diketahui melalui survei ataupun riset lain yang terpercaya untuk mengetahui demografi pemilih dan peta dukungan pemilih di dapil yang bersangkutan (Suryati, 2018).

Selain itu, analisis pembagian zona kampanye, baik internal atau pun eksternal partai politik, juga harus diperhatikan.

Hal ini bisa menjadi strategi para caleg perempuan dalam menentukan titik kampanye sesuai isu dan kebutuhan dapil.

Cara kampanye yang dilakukan tentu harus berbeda dari calon lain agar tidak dipandang klasik. Apalagi, tipe pemilih sekarang tidak lagi melihat jenis kelamin sebagai dasar utama menentukan pilihannya, tetapi melihat siapa calonnya, siapa yang lebih dapat mereka percaya untuk mengantarkan harapan–harapan rakyat.

Oleh karena itu, ketika turun ke dapil, caleg perempuan perlu melakukan diskusi yang lebih dekat secara emosional atau hadir dalam kegiatan masyarakat untuk menyerap aspirasi pemilih dan meningkatkan trust pemilih kepada caleg perempuan. Ini lebih efektif dilaksanakan dalam menggalang jaringan di akar rumput.

Keempat, para caleg perempuan di nomor urut 3 ke bawah tidak perlu putus asa. Teruslah melakukan hal terbaik selama tahapan kampanye, tentunya, dengan biaya kampanye yang ada.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meraih pemilih yang tidak membutuhkan biaya besar, asalkan ada kemauan untuk benar–benar memajukan kaum perempuan.

Semoga semua pihak lebih obyektif melihat caleg perempuan yang tidak hanya dilihat dari sisi negatifnya saja. Kondisi perempuan hanya bisa dimengerti oleh sesama kaum perempuan.

Untuk itu, keberadaan perempuan untuk mengambil beberapa kebijakan strategis yang bisa menguntungkan kaum perempuan itu sendiri amatlah penting.

Tidak semua caleg laki-laki bagus, begitu juga dengan caleg perempuan. Untuk itu, janganlah mengesampingkan caleg perempuan. Pilihlah karena potensi dan kapasitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com