Kedua, melihat persaingan yang cukup ketat, para caleg perempuan perlu bekerja keras untuk bisa berkompetisi secara sehat dengan incumbent, pendatang baru, internal partai politik dan kaum laki-laki. Salah satu kerja keras yang dapat dilakukan adalah dengan metode kampanye inovatif, kreatif, dan edukatif.
Hal ini akan mampu meraih partisipasi generasi milenial yang lebih tertarik pada metode kampanye "Zaman Now". Contohnya dengan menggunakan dan memanfaatkan media sosial dengan baik.
Caleg perempuan perlu memperhatikan bagaimana pemilih milenial melakukan eksplorasi diri dan konten pada platform digital media massa yang dianggap sebagai dunia nyata bagi mereka.
Ketiga, caleg perempuan harus melakukan pemetaan politik yang tepat. Pemetaan politik bisa diketahui melalui survei ataupun riset lain yang terpercaya untuk mengetahui demografi pemilih dan peta dukungan pemilih di dapil yang bersangkutan (Suryati, 2018).
Selain itu, analisis pembagian zona kampanye, baik internal atau pun eksternal partai politik, juga harus diperhatikan.
Hal ini bisa menjadi strategi para caleg perempuan dalam menentukan titik kampanye sesuai isu dan kebutuhan dapil.
Cara kampanye yang dilakukan tentu harus berbeda dari calon lain agar tidak dipandang klasik. Apalagi, tipe pemilih sekarang tidak lagi melihat jenis kelamin sebagai dasar utama menentukan pilihannya, tetapi melihat siapa calonnya, siapa yang lebih dapat mereka percaya untuk mengantarkan harapan–harapan rakyat.
Oleh karena itu, ketika turun ke dapil, caleg perempuan perlu melakukan diskusi yang lebih dekat secara emosional atau hadir dalam kegiatan masyarakat untuk menyerap aspirasi pemilih dan meningkatkan trust pemilih kepada caleg perempuan. Ini lebih efektif dilaksanakan dalam menggalang jaringan di akar rumput.
Keempat, para caleg perempuan di nomor urut 3 ke bawah tidak perlu putus asa. Teruslah melakukan hal terbaik selama tahapan kampanye, tentunya, dengan biaya kampanye yang ada.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meraih pemilih yang tidak membutuhkan biaya besar, asalkan ada kemauan untuk benar–benar memajukan kaum perempuan.
Semoga semua pihak lebih obyektif melihat caleg perempuan yang tidak hanya dilihat dari sisi negatifnya saja. Kondisi perempuan hanya bisa dimengerti oleh sesama kaum perempuan.
Untuk itu, keberadaan perempuan untuk mengambil beberapa kebijakan strategis yang bisa menguntungkan kaum perempuan itu sendiri amatlah penting.
Tidak semua caleg laki-laki bagus, begitu juga dengan caleg perempuan. Untuk itu, janganlah mengesampingkan caleg perempuan. Pilihlah karena potensi dan kapasitasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.