Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Cak Imin soal Jokowi Lebih Memilih Ma'ruf Amin Ketimbang Dirinya

Kompas.com - 14/10/2018, 12:56 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkelakar soal mengapa Presiden Joko Widodo lebih memilih Ma'ruf Amin menjadi cawapres ketimbang dirinya.

Menurut Cak Imin, banyak kader PKB yang mempertanyakan hal tersebut kepadanya.

"Tentu kader-kader yang fanatik pada ketum, 'Kenapa bukan Cak Imin tapi Kiai Ma'ruf?'. Ada yang bertanya begitu kan? Kiai Ma'ruf 20 kali lipat lebih hebat daripada Cak Imin," kata dia di depan kader dan simpatisan PKB, di Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).

Menurut Muhaimin, Ma'ruf memiliki kapasitas yang lebih kuat dibanding dirinya.

Baca juga: Kunjungi Yogyakarta, Maruf Amin Akan Temui Sri Sultan HB X

Ma'ruf, kata Cak Imin, sosok yang mewakili simbol ulama, santri, dan nasionalis-agamis.

Tiga simbol itu yang dinilainya membuat Ma'ruf terpilih sebagai cawapres Jokowi.

"Lah Cak Imin kan sama simbolnya? Beda. Saya jarang pakai sarung, Pak Kiai selalu pakai sarung. Kadang-kadang saya enggak pakai kopiah, Kiai Ma'ruf selalu memakai. Ya salah sendiri sampeyan enggak pakai sarung dan kopiah," canda Muhaimin disambut gelak tawa mereka yang hadir.

Yang terpenting, lanjut Muhaimin, Jokowi dan Ma'ruf merupakan kombinasi nasionalis-agamis yang terbaik.

Menurut dia, dalam menjalankan pemerintahan yang memenuhi aspirasi masyarakat, diperlukan sosok untuk memastikan bahwa pemerintahan dijalankan sesuai nilai-nilai agama.

Baca juga: Maruf Amin Gerilya di Kantong-Kantong Prabowo

 

Tanpa nilai agama, kata dia, jalannya pemerintahan akan melenceng.

Selain itu, Ma'ruf diharapkan menjadi jembatan bagi umat Islam, khususnya kalangan santri agar bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi.

"Apa yang disampaikan Kiai? 'Saya adalah jembatan emas bagi kalangan santri dan muslimin untuk menentukan masa depan di masa yang akan datang'" kata dia.

"Berarti kita enak tinggal jalan di atas jembatannya? Kita akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik diawali dengan sosok Kiai Ma'ruf," lanjut Cak Imin.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jokowi Pilih Ma'aruf Amin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com