Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Targetkan Perolehan Suara 70 Persen di Jawa Barat

Kompas.com - 03/10/2018, 17:09 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Pasca dukungan Yenny Wahid, tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin, 99% suara kelompok nahdlatul ulama, memilih Jokowi-Ma'ruf.

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, dirinya dan calon presiden Joko Widodo menargetkan perolehan suara sebesar 70 persen di Jawa Barat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Ma'ruf berkaca pada hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 lalu di Jawa Barat. Di sana, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen.

Sementara itu, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.

Dengan angka-angka tersebut dan upaya mendongkraknya, Ma'ruf yakin dia dan Jokowi bisa meraup suara tinggi di Jabar. 

"Insya Allah, Jokowi-Ma'ruf menang. Targetnya besar sih inginnya, minimal 70 persen," kata Ma'ruf secara singkat di sela-sela kunjungannya di Pesantren Al Muhajirin, Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (3/10/2018).

Ma'ruf bersyukur tim kampanye daerah Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat dikomandoio oleh Dedi Mulyadi. Ia yakin mantan Bupati Purwakarta itu bisa mendongkrak perolehan suara bagi dirinya dan Jokowi nanti.

Baca juga: Maruf Amin Puji Kepedulian Jokowi terhadap Santri

"Saya terima kasih karena beliau mendukung penuh pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat," kata Ma'ruf.

Kendati demikian, ia menilai memenuhi target 70 persen akan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Ma'ruf berjanji akan berjuang menarik sebagian besar suara pemilih Jawa Barat kepada dirinya dan Jokowi.

"Kita (berusaha) gimana memenangkan di Jabar ini untuk maintenance suara yang mestinya ikut ke Jokowi-Ma'ruf," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com