Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketiadaan BBM Sulitkan Polisi Tangani Bencana di Sulteng

Kompas.com - 02/10/2018, 16:10 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengakui ketiadaan BBM di wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah menjadi salah satu kendala dalam menjalankan tugas.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan, hal itu mengganggu proses pengamanan di daerah tersebut.

"Terus terang keterbatasan BBM ini juga menghambat patroli-patroli kita," ujar Setyo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan (2/10/2018).

Baca juga: Kebutuhan Dasar untuk 61.867 Pengungsi di Palu-Donggala Belum Terpenuhi

Selain itu, tanpa ada BBM, mobilisasi kendaraan untuk melakukan proses evakuasi dan penyaluran bencana juga terhambat.

Misalnya, Polri sudah mengirimkan dua unit helikopter ke daerah terdampak. Tanpa BBM yang memadai, helikopter dapat mencapai suatu tempat tetapi tidak kembali ke tempat asalnya. 

"Kalau helikopter tidak perlu landasan, mendarat di 20x20 pun bisa," tuturnya.

"Masalahnya BBM-nya. Kalau helikopternya bisa ke sana, nanti BBM-nya belum siap, tidak bisa pulang," terang Setyo.

Baca juga: Satu Sore di Pantai Talise, Palu

Ia pun berharap dengan masuknya beberapa truk tangki BBM ke Palu Selasa ini, kegiatan penanganan dapat menjadi maksimal. Begitu pula dengan aktivitas masyarakat yang diharapkan dapat mulai pulih.

"Alhamdullilah saya sudah dapat laporan, tadi pagi beberapa truk tangki sudah masuk Palu, dikawal oleh anggota, aman, mudah-mudahan segera masuk dempo, nanti bisa didistribusikan ke SPBU, dijual dan masyarakat bisa beraktivitas kembali, termasuk Polri," terang dia.

Kompas TV Data ini diperoleh dari BNPB pada hari ini (2/10) pukul 13.00 WIB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com