JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan dana rehabilitasi rumah yang rusak akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, belum bisa dicairkan karena ada tahapan yang harus dilalui.
"Ini kan step-nya satu persatu. Kalah sudah ada yang siap, sudah diverifikasi, tentu saja akan segera diberikan," kata Jokowi usai melantik gubernur dan wakil gubernur NTB di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/8/2018).
"Kalau belum, proses lapangan ada di verifikasi, nanti diberikan lagi. Ada proses, masak langsung. Kan enggak seperti itu, ada prosedurnya," tambah dia.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Wabah Malaria hingga Golkar Pecat Kadernya
Jokowi pun berpesan kepada Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi yang baru dilantik untuk segera bekerja menyelesaikan proses rehabilitasi pasca gempa ini.
"Baik fasilitas umum, sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Tugas utamanya ke sana dulu," kata dia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada Jumat pekan lalu mengungkapkan, dana bantuan rehabilitasi rumah tersebut belum cair karena petunjuk teknis dan petunjuk pelaksananya belum selesai.
Baca juga: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Korupsi Dana Kemanusiaan hingga Sepak Bola ala Brasil
Tenaga fasilitator yang akan mendampingi warga membangun rumah juga masih dibentuk dan ditraining. Begitu juga kelompok masyarakat (pokmas), juga belum dibentuk.
Sutopo mengatakan, segala persiapan itu ditargetkan akan segera rampung. Pada 20 September, pemerintah menargetkan sebagian dana sudah cair dan sudah ada rumah yang dibangun.