Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Bantah Ma'ruf Amin soal Bagi-bagi Lahan di Era Pemerintahan SBY

Kompas.com - 03/09/2018, 12:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PAN sekaligus menteri kehutanan di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah adanya pembagian lahan kepada sejumlah kelompok saat dirinya menjabat menteri.

Ia mengatakan, saat menjabat menteri kehutanan, tanah sudah habis dibagi-bagi oleh rezim Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun.

Karena itu, ia meminta semua pihak tidak saling menyalahkan soal banyaknya lahan yang dikuasai sejumlah kelompok. Ia ingin semua pihak fokus mencari solusi bersama untuk kepemilikan lahan yang merata.

"Jangan saling menyalahkan. Sekarang apa yang harus dilakukan? Kan bisa, ya izinnya selesai kan bisa diambil oleh negara, kan bisa. Kalau ngeluh terus kan ciri-ciri enggak berhasil. Ngeluh, ngeluh, ngeluh ya, ini ngeluh lagi, ngeluh lagi, ngeluh lagi, solusi dong," kata Zul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Saat ditanya apakah tudingan Ma'ruf merupakan serangan yang terlalu dini lantaran kampanye belum dimulai, Zulkifli mengatakan tak merasa diserang.

"Pak Ma'ruf temannya Pak SBY," ujar Zulkifli.

Baca juga: Maruf Amin Sebut Ketua Tim Kampanye Akan Diumumkan 7 September

Sebelumnya, Ma'ruf menyinggung praktik bagi-bagi tanah kepada sejumlah kelompok yang terjadi di pemerintahan sebelum Presiden Joko Widodo. Namun, Ma'ruf tidak menyampaikan siapa presiden yang ia maksud.

Hal itu disampaikan Ma'ruf untuk menjawab tudingan oposisi terkait banyaknya lahan yang dilepas kepada sejumlah pengusaha tertentu di era pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikan Ma'ruf saat berpidato di pekan orientasi bakal caleg Partai Nasdem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Kompas TV Bakal Cawapres Ma'ruf Amin bertemu dengan kader Nasdem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com