Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Polri Supervisi Kasus Narkoba Richard Muljadi

Kompas.com - 23/08/2018, 15:48 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Arief Sulistyanto mengatakan dirinya langsung menghubungi Direktur Narkoba Brigjen Pol Eko Daniyanto begitu mengetahui kabar penangkapan Richard Muljadi.

Richard adalah cucu konglomerat Kartini Muljadi. Dia ditangkap lantaran menggunakan kokain di sebuah toilet.

"Saya baca berita, link-nya saya kirimkan, saya perintahkan lakukan supervisi dan asistensi," kata Arief di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Arief menuturkan, penyelidikan kasus narkoba Richard Muljadi tak lepas dari pengawasan Bareskrim Mabes Polri. Hal itu dilakukan untuk menghindari potensi penyimpangan maupun tekanan terhadap penyidik lantaran Richard merupakan cucu konglomerat, Kartini Muljadi.

Baca juga: Ini Richard Muljadi, Cucu Konglomerat yang Tertangkap Isap Kokain di Toilet...

Lebih lanjut, Arief mengatakan, pihaknya juga langsung memerintahkan Kepala Pusat Laboratorium Forensik untuk segera mengirimkan bantuan teknis sesaat Richard ditangkap.

"Makanya saya kirim kan beberapa fotonya, diambil rambutnya, darahnya itu bentuk supervisi dan asistensi," kata Arief.

Arief menyatakan, pihaknya akan melakukan penanganan kasus ini secara profesional dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Insyaallah semua berjalan sesuai prosedur hukum," ujar Arief.

Baca juga: Richard Muljadi Isap Kokain Pakai Gulungan Dollar dan iPhone

Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula ketika Richard Muljadi menerima narkoba jenis kokain. Narkoba tersebut diterima dari orang tidak dikenal atas suruhan rekannya, ML, sebagai hadiah lantaran dia akan menikah.

Richard masuk ke dalam toilet di tempatnya makan pada sebuah restoran di Pacific Place, SCBD, Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2018), dini hari.

Namun secara kebetulan, mantan Kasat Narkoba Kombes (Pol) Herry Heryawan atau yang dikenal dengan nama Herrimen juga menggunakan toilet di lokasi yang sama. Adapun Herrimen diketahui sebelum ke toilet sedang berkumpul dengan rekan-rekannya.

Curiga dengan situasi di salah satu toilet tersebut, ditemukanlah Richard yang habis menggunakan kokain. Richard langsun di bawa ke Polda Metro Jaya pukul 02.00 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan tes urine, Richard diketahui positif menggunakan narkoba.

Kompas TV Surat pemecatan atas Ibrahim Hasan langsung ditanda-tangani oleh Ketum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com