Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Tertinggal, Sekjen PAN Bandingkan dengan Pilkada DKI

Kompas.com - 22/08/2018, 05:50 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menuturkan, peluang Prabowo-Sandiaga untuk menyusul elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih ada.

Sebab, masih ada waktu sekitar 8 bulan lagi sebelum pelaksanaan Pilpres 2019.

“Saya pikir masih ada waktu yang cukup bagi kita untuk menyosialisasikan pasangan calon kita dengan sentimen yang positif. Saya pikir punya modal yang baik untuk meningkatkan elektabilitas pada bulan-bulan yang akan datang,”ujar Eddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen

Hal itu Eddy katakan menanggapi survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Selasa (21/8/2018).

Jokowi-Ma'ruf dipilih oleh 52,2 persen responden, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen.

Eddy memberikan contoh saat Pilkada di DKI Jakarta 2017 dimana pasangan Anies-Sandi mulai dari elektabilitas rendah hingga akhirnya bisa mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Sekjen PAN Eddy Soeparno saat menghadiri diskusi Daksa Forum, di Jakarta, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Sekjen PAN Eddy Soeparno saat menghadiri diskusi Daksa Forum, di Jakarta, Jumat (26/1/2018).

“Perlu diketahui juga bahwa Anies-Sandi waktu di Pilkada DKI Jakarta itu mulai dari elektabilitas dhuafa, justru pada akhirnya mengalahkan petahana,” kata Eddy.

Baca juga: Survei LSI: Sosok Cawapres Bikin Elektabilitas Jokowi Turun, Prabowo Naik

Di sisi lain, Eddy mengatakan akan melakukan sosialisasi program pasangan Prabowo-Sandi secara gencar dan masif ke konstituen.

Lebih lanjut, kata Eddy, pihaknya akan terus mempromosikan beberapa program yang diusung oleh pasangan Prabowo-Sandi.

“Program yang kita lakukan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kita nggak mau bikin program yang terlalu muluk-muluk dan sulit untuk dicerna,” kata Eddy.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Jauh di Bawah Jokowi-Maruf, Ini Kata Gerindra

Menurut Eddy, nantinya program tersebut lebih detail, mikro, serta relevan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

“Misalnya untuk ibu-ibu relevannya adalah masalah harga bahan pokok, kalau untuk kalangan pengusaha misalnya suku bunga tinggi, terus kemudian pertumbuhan suku rendah, rendahnya nilai rupiah bagaimana untuk menanggulanginya,” tutur Eddy.

Sebelumnya, peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfarabi mengungkapkan, dari enam kantong pemilih yang dianggap penting, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di lima kantong pemilih.

Baca juga: Pro Emak-emak Belum Signifikan Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Sandiaga

Sementara Prabowo-Sandiaga Uno hanya unggul di satu kantong pemilih.

Jokowi-Ma'ruf unggul pada pemilih Muslim, pemilih non-Muslim, masyarakat ekonomi rendah, perempuan, dan milenial.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com