JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak untuk menjadi ketua tim pemenangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Menurut Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, Kalla memilih untuk lebih fokus mengurus pemerintahan.
"Iya jadi lebih banyak ke (mengurus) ekonomi. Pak JK mau selesaikan, karena itu lebih penting sekarang," ujar Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Menurut Sofjan, andai Kalla menerima menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, maka tak banyak waktu untuk mengurus pemerintahan.
Baca juga: Jusuf Kalla Menolak Jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin
Sementara itu, sebagian waktu Presiden Joko Widodo sendiri dipastikan akan tercurahkan ke kempanye Pilpres 2019. Oleh karena itu, Kalla menilai penting untuk tetap konsentrasi menjalankan tugas sebagai wapres.
"Kalau tim pemenangan, enggak. Enggak ada waktu, ini enggak bisa dua-duanya (presiden dan wakil presiden) kampanye," kata Sofjan Wanandi.
Di sisi lain, kondisi ekonomi juga sedang mengalami tantangan yang besar. Gejolak ekonomi Turki membuat nilai tukar rupiah dan indeks saham gabungan (IHSG) anjlok.
Meski ingin fokus mengurus pemerintahan kata Sofjan, Jusuf Kalla tetap mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
JK bersedia menjadi ketua dewan penasehat yang tugasnya tak seberat ketua tim pemenangan.
Baca juga: Sekjen PPP: Jusuf Kalla Tak Akan Bermanuver