Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Kepanikan Wisatawan di 3 Gili di Lombok karena Hoaks

Kompas.com - 07/08/2018, 17:47 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan berbagai hoaks seputar gempa Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meresahkan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hoaks terkait gempa susulan maupun prediksi datangnya tsunami memengaruhi seluruh penghuni 3 Gili, wisatawan dan warga lokal.

Bahkan, ia mengatakan ada hoaks yang muncul dalam versi Bahasa Inggris, sehingga para wisatawan asing juga dilanda kepanikan.

"Seharusnya wisatawan tidak usah pergi. Di Gili itu aman, tapi karena adanya info hoaks gempa susulan 7,5 skala ritcher, akan ada tsunami sebesar Aceh, semuanya takut, trauma, akhirnya mereka pulang mempercepat kepulangannya," jelas Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: BNPB Konfirmasi Dua Korban Tewas di Kawasan Gili adalah WNI

Ia menegaskan bahwa tidak ada alat apapun yang dapat memprediksi secara pasti kapan, di mana, serta besaran magnitudo gempa yang akan terjadi.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengabaikan informasi hoaks sejenis. Informasi terkait gempa atau bencana lainnya yang terpercaya adalah yang berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"BMKG telah memasang jaringan seismograf, ribuan jumlahnya di Indonesia, begitu terjadi gempa, 5 menit setelahnya pasti sudah diinformasikan kepada masyarakat, melalui sms, internet, media sosial, dan lain sebagainya," jelas Sutopo.

Baca juga: Pascagempa, 4.636 Orang Dievakuasi dari 3 Gili di Lombok

"Jadi kemampuan kita dalam menyampaikan peringatan terhadap gempa, termasuk peringatan dini tsunami, sudah berlangsung dengan baik," tambahnya.

Wisatawan dan penduduk lokal berhamburan pascagempa bermagnitudo 7 yang mengguncang NTB, Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.

Di area Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, Tim Gabungan yang dikoordinasi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi 4.636 orang, per Senin (6/8/2018) pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Evakuasi Wisatawan dari Gili lewat Darat, Laut, Udara Terus Dilakukan

Sementara itu, total korban dari peristiwa itu sejumlah 105 orang meninggal dunia, 236 luka-luka, dan ribuan orang masih mengungsi. Sutopo memprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah sebab proses evakuasi masih terus dilaksanakan.

Gempa bumi tersebut terasa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara Timur. BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa yaitu, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.

Kompas TV Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa kerusakan di utara Lombok terbilang masif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com