Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa Lombok, BNPB Imbau Wisatawan Tak Perlu Tinggalkan Kawasan Gili

Kompas.com - 06/08/2018, 17:12 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau agar para wisatawan di Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno tetap tenang pascagempa bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018).

Sutopo memastikan, situasi di tiga pulau tersebut aman dan tidak ada potensi terjadinya tsunami.

"Saya tegaskan bagi para turis baik asing maupu domestik beserta pemilik dan pegawai resort tidak wajib keluar. Kondisinya aman tidak ada ancaman tsunami," ujar Sutopo saat memberikan keterangan di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Saling Rebutan Naik Kapal saat Evakuasi di Gili Trawangan

Sutopo menyarankan para wisatawan dan pengelola resort tidak perlu terlalu memaksa untuk meninggalkan Gili.

Ia pun mempersilakan para wisatawan yang memilih untuk tetap berada di Gili sampai situasi benar-benar normal.

"Jadi kalau wisatawan akan tetap memperpanjang tinggal di Gili, silakan. Bagi para pemilik, pengelola dan karyawan resort juga tidak harus keluar dari kawasan tiga Gili. Lebih baik kami menyarankan mereka tetap berada di sana," kata Sutopo.

Baca juga: 358 Wisatawan Asing dan Domestik Berhasil Dievakuasi dari 3 Gili di Lombok

Sebelumnya, sebanyak 358 wisatawan berhasil dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno pada Senin (6/8/2018) siang.

Para wisatawan yang berhasil dievakuasi tersebut terdiri dari 208 wisatawan asing dan 150 wisatawan domestik.

Proses evakuasi dilakukan dalam lima tahap dengan menggunakan kapal milik Basarnas, Kementerian Perhubungan dan pihak swasta.

Baca juga: BNPB Benarkan 7 Wisatawan Lokal Tewas di Gili Trawangan

Saat ini, kata Sutopo, masih ada 700 wisatawan asing maupun domestik yang masih berada di Gila Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.

Menurut Sutopo proses evakuasi tak dapat dilakukan secara serentak sebab terkendala oleh dua faktor.

Pertama, terbatasnya jumlah kapal yang dapat digunakan untuk evakuasi. Faktor kedua yakni air laut yang surut sehingga kapal besar tidak dapat merapat ke area pelabuhan.

"Itulah yang menyebabkan kapal bersandar di laut lepas kemudian menggunakan perahu karet untuk menjemput para wisatawan," tutur Sutopo.

Kompas TV Sudah ada 147 kali gempa susulan yang mengguncang wilayah Lombok meski dengan kekuatan yang lebih rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com