Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Cak Imin Banyak Membantu Saya, Terutama Kerja Politik

Kompas.com - 20/07/2018, 16:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada sejumlah alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang sudah membantunya di pemerintahan.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam pidatonya di acara Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni PMII di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

“Saya sebagai Presiden ingin berterima kasih kepada alumni PMII, karena alumni PMII sudah banyak membantu pemerintah,” ujar Jokowi.

Nama pertama yang disebutkan Presiden Jokowi adalah Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Saat Jokowi Sapa Cak Imin hingga Tiga Kali...

“Ada Muhaimin Iskandar. Beliau banyak membantu saya. Ada yang kelihatan dan ada yang tidak kelihatan. Terutama dalam kerja politik. Karena sudah banyak mendirikan posko Join,” ujar Jokowi.

Pernyataan Jokowi sontak membuat para peserta musyawarah bertepuk tangan dan bersorak riuh. Alumni PMII lainnya yang disebut yakni Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri.

“Beliau ini menteri yang sangat dekat dengan serikat pekerja sehingga kalau kita lihat selama hampir empat tahun ini demo-demo berkurang,” ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Nama Cak Imin Sudah di Saku Saya...

Terakhir, Presiden Jokowi menyebut nama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam, kata Jokowi, sedang dalam kondisi kurang fit karena kurang tidur.

“Sudah enam bulan ini kurang tidur karena sedang mempersiapkan Asian Games,” kata Jokowi.

Sebenarnya, Jokowi menyebut seorang alumni PMII lainnya, yakni Nusron Wahid. Namun lantaran Nusron tidak hadir, ia tak melanjutkan ceritanya tentang Nusron.

Selain berpidato di depan 1.000-an peserta musyawarah, Presiden Jokowi juga menerima deklarasi antiterorisme dan antiradikalisme oleh Ikatan Alumni PMII.

Kompas TV Seperti apa peluang Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar untuk dipilih Jokowi sebagai cawapres?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com