Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Polisi dan Dai Punya Kesamaan

Kompas.com - 17/07/2018, 11:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut, Polri dan dai memiliki kesamaan kepentingan. Kedua unsur ini sama-sama harus melayani dan mengayomi masyarakat.

"Kita punya banyak kepentingan yang sama antara Polri dan dai," kata Tito saat memberi sambutan pada acara Silaturahmi Nasional Dai Kamtibmas di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Tito mengungkapkan, Polri memiliki tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, melindungi dan melayani masyarakat, serta menjaga keutuhan NKRI.

Baca juga: Badan Koordinasi Mubalig: Kami Akan Cetak Sejuta Dai Bela Negara

Para dai pun disebut Tito memiliki peran sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara.

Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan 85 persen di antaranya adalah Muslim, maka posisi Muslim Indonesia dalam percaturan dunia Islam global sangat strategis.

Selain itu, masyarakat Indonesia pun masih sangat dipengaruhi pemikiran tokoh. Tito menyebut tak hanya tokoh agama, namun juga tokoh budaya, adat, seni, aktivis, wanita, pemuda, dan sebagainya.

"Apalagi tokoh-tokoh keagamaan. Secara realistis, de facto, tokoh agama paling didengar nomor satu oleh publik," tutur Tito.

Baca juga: Dai dan Intelektual Islam Harus Ikut Berperan Menangkal Persebaran ISIS

Oleh karena itu, para dai, khususnya dai kamtibmas yang merupakan mitra Polri sangat strategis. Sebab, mereka memiliki kewajiban menyebarkan kebenaran kepada masyarakat.

"Masyarakat kita selain patrilinealistik dan low class, yang mungkin belum cukup secara ekonomi atau kurang secara pendidikan. Sehingga, apa yang disampaikan tokoh-tokoh agama dianggap kebenaran dan tidak dikritik oleh masyarakat," jelas Tito.

Dengan menyebarkan kebenaran dan bukan kebencian, maka para dai memiliki tugas yang sama dengan Polri, imbuh Tito, yakni memelihara agar Indonesia tetap utuh.

Kompas TV Seorang ustaz diserang seorang pemuda saat memimpin shalat. Akibatnya sang ustaz terluka di bagian belakang kepalanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com