JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku belum mendapatkan laporan rinci dari KPU Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah terkait dugaan pelanggaran Pilkada sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Namun, ia mempersilakan Prabowo bisa melaporkan dugaan pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan ke pihak-pihak yang berwenang.
Sebab, berbagai aduan keberatan, temuan, dan dugaan pelanggaran sudah memiliki mekanisme aturan yang jelas.
Baca juga: Temui Prabowo, Sudirman Said Laporkan Dugaan Kecurangan di Pilkada Jateng
"Sudah diatur dalam PKPU maupun di undang-undang. Jadi kalau ada laporan-laporan tersebut, silakan saja diteruskan kepada pihak-pihak yang berwenang, menyangkut administrasi, menyangkut pidana, menyangkut money politics, silakan," kata Arief dalam konferensi pers di KPU, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
"Karena nanti arahnya kan atau tujuan lembaga yang dilapori bisa beda-beda. Termasuk menyangkut hasil penghitungan suara," sambung Arief.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan ada beberapa indikasi pelanggaran Pilkada Jawa Barat 2018.
Baca juga: Rapat Pleno KPU Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Menangi Pilkada Jabar
"Untuk Jawa Barat juga demikian, langkah-langkah yang dilaporkan kepada saya bahwa indikasi penyimpangan, indikasi juga daftar pemilih yang tidak jelas. Ini sedang kita teliti semua," ujar Prabowo usai bertemu dengan cagub Jawa Barat Sudrajat di kediaman pribadinya di kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu (7/7/2018) sore.
Selain itu, Sudrajat juga melaporkan adanya intervensi dari kalangan-kalangan tertentu yang tidak berjiwa demokratis.
"Yang kita sesalkan intervensi-intervensi tersebut dan kita juga akan meneliti langkah-langkah. Menurut real count kami, kami yang menang di Jawa Barat," tutur dia.
Baca juga: KPU Jabar Sebut Hasil Pilkada Jabar Tak Bisa Digugat
Prabowo juga mengungkapkan persoalan yang sama usai menerima calon gubernur Sudirman Said.
"Kami prihatin karena ada indikasi kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan," ucap dia di kediaman pribadinya, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Prabowo mengatakan telah menerima laporan adanya 3 juta nama dari 27 juta nama di Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang meragukan.
Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU, Ganjar-Taj Yasin Menangi Pilkada Jawa Tengah
Gerindra, kata dia, akan mengidentifikasi dan mengerahkan tim legal dan tim advokasi untuk mempelajari indikasi penyimpangan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.