Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis 98 kubu Adian dkk Deklarasi Dukung Jokowi Dua Periode

Kompas.com - 08/07/2018, 07:53 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menghadiri penutupan rembuk nasional aktivis 1998 di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018). Acara ini digagas salah satunya oleh politisi PDI-P, Adian Napitupulu.

Dalam acara ini, para aktivis 98 mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi untuk memimpin dua periode.

Pantauan Kompas.com, Presiden Jokowi tiba di Jakarta International Expo Kemayoran pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Jokowi Tindak Lanjuti Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Aktivis 98 yang Gugur

Ia didampingi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin.

Kehadiran Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang langsung disambut sekitar ratusan orang yang hadir.

Para aktivis 98 yang kebanyakan masih berusia belia itu langsung mengelu-elukan nama Jokowi.

Baca juga: Aktivis 98 Minta Jokowi Tetapkan Korban Tragedi Semanggi-Trisakti Pahlawan Nasional

Ketua Pelaksana Rembuk Nasional Sayed Junaidi Rizaldi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jokowi. Ia pun meminta Jokowi menetapkan 7 Juli sebagai hari Bhinneka Tunggal Ika.

"Karena Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar bangsa belum ada hari nasional yang kita peringati," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta para korban pelanggaran HAM pada 1998, seperti tragedi Trisakti Semanggi, untuk menjadi pahlawan nasional.

Baca juga: Pengamat: Setidaknya Ada 4 Penantang Jokowi dalam Pilpres 2019

Terakhir, aktivis 98 juga menyatakan dukungan untuk Jokowi memimpin Indonesia dua periode.

"Mendukung penuh Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024," kata dia disambut tepuk tangan dan sorak sorai hadirin.

Jokowi pun hanya tersenyum kecil menanggapi deklarasi dukungan tersebut.

Kompas TV Presiden Jokowi menyatakan sudah menetapkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com