Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Setidaknya Ada 4 Penantang Jokowi dalam Pilpres 2019

Kompas.com - 06/07/2018, 22:54 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris berpendapat penantang Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 mendatang bukan hanya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saja.

“Lawan tanding (Jokowi) belakangan ini bertambah banyak, bukan hanya Prabowo, 4 atau 5 nama lawan tanding Jokowi," kata Syamsuddin saat ditemui di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Baca juga: Anies Diusulkan Jadi Capres, Gerindra Bersikeras Usung Prabowo

"Yang pertama Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto), Anies (Gubernur DKI Jakarta), Gatot (Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo), Rizieq Shihab dan sulit diduga pak JK (Jusuf Kalla),” lanjutnya.

Meski sudah berulang kali menyatakan ingin beristirahat, Syamsuddin menuturkan, peluang Jusuf Kalla bisa muncul sebagai lawan tanding menentukan bagi Jokowi.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris KOMPAS.com/Kristian Erdianto Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris

Baca juga: Tawarkan Anies Jadi Capres ke Gerindra, PKS Inginkan Calon Anak Muda

Hanya saja, Kalla tidak bisa maju tanpa partai politik.

“Golkar memilih dukung Jokowi daripada usung JK. Didasarkan pada tahun 2004 dan 2014. Pada 2004 JK tak didukung Golkar, 2014 tidak didukung. Hal-hal sama akan terulang, tinggal siapa yang mau berada di belakang JK,” kata dia.

Selain itu, kata Syamsuddin nama lain yang bisa disebut adalah Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Survei SMRC: Machfud MD dan Sri Mulyani Konsisten Masuk 5 Besar Cawapres

Menurut survei Saiful Majani Research and Consulting (SMRC), Gatot ada di menempati rangking atas dalam pilihan publik umum sebagai capres atau cawapres.

Namun demikian, kata dia, Gatot butuh kendaraan politik untuk bisa maju dalam Pilpres 2019.

“Siapa yang mau usung? Sia tak punya parpol, tipe jual mahal, tidak mau komunikasi intensif dengan parpol. Kalau ingin maju, mestinya lobi intensif dilakukan, tidak mungkin maju tanpa dukungan parpol,” kata dia.

Baca juga: Survei SMRC: Jokowi Tokoh Paling Disukai Massa Pemilih Nasional

Lebih lanjut, ketika negosiasi antar tokoh di lingkungan oposisi gagal, Syamsuddin mengatakan, kemungkinan muncul tokoh alternatif seperti petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

“Mau tidak mau Rizieq (petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab) ditengok sebagai calon alternatif mengalahkan Jokowi,” kata dia.

Kompas TV Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan penjajakan Partai Demokrat untuk berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com