“Lawan tanding (Jokowi) belakangan ini bertambah banyak, bukan hanya Prabowo, 4 atau 5 nama lawan tanding Jokowi," kata Syamsuddin saat ditemui di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
"Yang pertama Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto), Anies (Gubernur DKI Jakarta), Gatot (Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo), Rizieq Shihab dan sulit diduga pak JK (Jusuf Kalla),” lanjutnya.
Meski sudah berulang kali menyatakan ingin beristirahat, Syamsuddin menuturkan, peluang Jusuf Kalla bisa muncul sebagai lawan tanding menentukan bagi Jokowi.
Hanya saja, Kalla tidak bisa maju tanpa partai politik.
“Golkar memilih dukung Jokowi daripada usung JK. Didasarkan pada tahun 2004 dan 2014. Pada 2004 JK tak didukung Golkar, 2014 tidak didukung. Hal-hal sama akan terulang, tinggal siapa yang mau berada di belakang JK,” kata dia.
Selain itu, kata Syamsuddin nama lain yang bisa disebut adalah Gatot Nurmantyo.
Menurut survei Saiful Majani Research and Consulting (SMRC), Gatot ada di menempati rangking atas dalam pilihan publik umum sebagai capres atau cawapres.
Namun demikian, kata dia, Gatot butuh kendaraan politik untuk bisa maju dalam Pilpres 2019.
“Siapa yang mau usung? Sia tak punya parpol, tipe jual mahal, tidak mau komunikasi intensif dengan parpol. Kalau ingin maju, mestinya lobi intensif dilakukan, tidak mungkin maju tanpa dukungan parpol,” kata dia.
Lebih lanjut, ketika negosiasi antar tokoh di lingkungan oposisi gagal, Syamsuddin mengatakan, kemungkinan muncul tokoh alternatif seperti petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
“Mau tidak mau Rizieq (petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab) ditengok sebagai calon alternatif mengalahkan Jokowi,” kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/06/22541241/pengamat-setidaknya-ada-4-penantang-jokowi-dalam-pilpres-2019