Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Kemenangan RK-Uu, Ganjar-Yasin, dan Khofifah-Emil Memudarkan #2019gantipresiden

Kompas.com - 03/07/2018, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi berpendapat, hasil hitung cepat Pilkada 2018 di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, menunjukkan masyarakat tidak menginginkan pergantian presiden dalam Pilpres 2019.

Indikatornya, pasangan calon kepala daerah yang menang di tiga daerah itu, yakni Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum, Ganjar Pranowo -Taj Yasin dan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak, sebagian besar diusung oleh partai politik yang sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Dari hasil real count KPU Pilkada di Pulau Jawa yang kita ketahui sebagai lumbung suara, kemenangan RK-Uu, Ganjar-Yasin dan Khofifah-Emil, ini jelas memudarkan tagar #2019gantipresiden. Ini real ya. Rakyat tidak mau menggantikan Jokowi sebagai presiden," ujar Arwani dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2018).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kampanye #2019GantiPresiden Sangat Masif di Jabar

Pasangan RK-Uu diusung oleh Partai Nasdem, PKB, PPP dan Hanura. Selain PKB, partai politik lainnya sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Pasangan Ganjar-Yasin diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Nasdem dan Demokrat.

Selain Partai Demokrat, partai politik lain itu sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Sementara, pasangan Khofifah-Emil diusung oleh Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Nasdem, Hanura dan PKPI.

Baca juga: PKS: #2019GantiPresiden Sukses Dongkrak Suara Sudrajat-Syaikhu

Selain Partai Demokrat dan PAN, seluruh partai politik lainnya juga sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Adapun, 'jagoan' dari dua partai politik yang identik dengan rival Jokowi di Pilpres 2019, yakni Gerindra dan PKS, kalah berdasarkan versi hitung cepat dalam Pilkada 2018.

Baca juga: Tagar #2019GantiPresiden Disebut Sukses, Sohibul Ucapkan Terima Kasih

Soal raihan suara pasangan Sudrajat Saikhu di Pilkada Jabar dan Sudirman Said-Ida Fauziah yang dinilai cukup tinggi dibandingkan gambaran survei, Arwani menegaskan, fenomena itu tidak cukup menggambarkan bahwa mayoritas pemilih di Pulau Jawa sebagai lumbung suara yang menginginkan pergantian presiden pada Pilpres 2019.

"Kan ada yang mengatakan, walaupun kalah, misalnya pasangan 'Asyik' di Jawa Barat yang saat survei rendah, tapi nyatanya cukup tinggi. Ya, kami memahami ada kejutan seperti itu. Tapi walaupun demikian, kami tetap tidak bisa melihat fenomena itu berimplikasi kuat atau signifikan terhadap keinginan ganti presiden," ujar Arwani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com