Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaja Ahmad Jayus dan Maradaman Harahap Jadi Pimpinan Baru KY

Kompas.com - 29/06/2018, 18:03 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaja Ahmad Jayus dan Maradaman Harahap terpilih menjadi ketua dan wakil ketua Komisi Yudisial (KY) periode Juli 2018 hingga Desember 2020.

Juru Bicara KY Farid Wajdi mengungkapkan, Jaja dan Maradaman menggantikan dua pimpinan sebelumnya, yaitu Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari dan Wakil Ketua Sukma Violetta.

"Jaja dan Maradaman berhasil mendapatkan suara terbanyak dalam voting rapat pemilihan Pimpinan KY periode Juli 2018-Desember 2020," ujar Farid dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (29/6/2018).

Rapat pemilihan itu dipimpin langsung oleh Aidul pada pukul 14.00 WIB tadi.

Menurut Farid, dalam proses pemilihan, semua anggota KY berhak mencalonkan diri sebagai ketua atau sebagai wakil ketua melalui pemilihan yang dilakukan oleh anggota KY secara langsung, bebas dan rahasia, serta dilaksanakan secara terbuka untuk umum.

"Pemilihan dilakukan dalam dua tahap, yaitu dimulai dengan pemilihan ketua dan dilanjutkan pemilihan wakil ketua," kata dia.

Baca juga: KY: Hakim Boleh Menafsirkan Hukum, tetapi Jangan Menyimpang dari Aturan

Dari total tujuh anggota KY yang memberikan hak suara, Jaja berhasil mengantongi lima suara, Aidul mendapatkan suar suara, dan satu suara lainnya abstain.

"Untuk wakil ketua KY, Maradaman memperoleh lima suara, dan dua suara lainnya memilih abstain," ujar Farid.

Farid menjelaskan, Jaja dalam sambutannya mengingatkan KY memiliki tugas berat dalam menjaga peradilan bersih di Indonesia. Untuk itu, Jaja berharap kepada anggota KY dan seluruh pegawai untuk bekerja keras mewujudkan peradilan bersih.

"Hal senada disampaikan Maradaman Harahap. Ia memohon doa dan dukungan semua pihak agar amanah ini bisa diembannya dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya untuk bersinergi yang menjadi kekuatan KY dalam bekerja," kata dia.

Menurut Farid, hasil pemilihan ini diharapkan memberikan dampak positif dan energi baru bagi seluruh elemen KY ke depan.

Kompas TV Hanya 20 persen dari rekomendasi KY yang dijalankan oleh MA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com