Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Netizen soal Libur Pilkada: Katanya Kerja, Kerja, Kerja...

Kompas.com - 26/06/2018, 11:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan pemerintah menetapkan hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 pada Rabu (27/6/2018) besok sebagai hari libur nasional ditanggapi beragam oleh netizen.

Di media sosial Twitter, misalnya, ada netizen yang mengapresiasi keputusan pemerintah, ada pula yang mempertanyakan penetapan ini. Alasannya, ada daerah yang tidak menggelar pilkada, tetapi juga diliburkan.

Baca juga: Presiden Jokowi Teken Keppres, Rabu 27 Juni Libur Nasional

“Apa yang buat Pilkada Serentak 2018 begitu sakral sehingga harus libur nasional? Faktanya; tdk se Indonesia melaksanakannya. Beberapa kota justru sebagai penonton atau karena mobilisasi pemilih siluman? Entahlah. Pilkada Serentak yang tidak Serentak. Aneh. #PilkadaSerentak2018 #Pilkada2018 #Pilkada,” twit akun @AgungNugroho.

Sementara itu, akun @ichaltobi mempertanyakan libur yang berlaku di daerah yang tak menyelenggarakan pilkada.

Curang yah: Dulu pilkada DKI warga Jabar ngga libur, Pilkada sekarang mereka kebagian libur,” twit Ichal, sambil menyertakan emoji menangis-tertawa.

Hal senada juga dilontarkan akun @mhdryan_. Ia mencontohkan, di Aceh, hanya Aceh Selatan yang menggelar pilkada. Sementara, semua daerah turut diliburkan.

Baca juga: 27 Juni Libur Nasional agar Tak Ada Cerita Bolos Kerja demi Pilkada

"Kepres libur pilkada bersifat nasional. Padahal cuman 171 daerah yg menggelar pilkada. Contoh, Aceh hanya aceh selatan yg menggelar pilkada. Tp diliburkan semua daerah. Ini jokowi emg demen libur apa ya? Katanya kerja kerja kerja," twit dia.

Adapun, netizen lain mengapresiasi keputusan pemerintah sebagai bagian dari upaya mendukung penggunaan hak suara oleh pemilih. Dua di antaranya disampaikan oleh akun @EbectBee dan @FifoWarno.

Mungkin kalo libur Pilkada, 2 hari sebelum dan 1 hari setelah partisipan pemilihnya akan naik. Yang namanya pesta kan perlu dipersiapkan dan kita rayakan supaya masyarakat bisa merasakan serta belajar pentingnya memilih karena berpengaruh terhadap nasib 5 tahun mendatang,” twit @EbectBee dengan me-mention akun KPU.

Baca juga: Ada Pilkada Serentak, DKI Libur 27 Juni 2018

"27 Juni 2018 ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah. Jangan ada alasan gak coblos pada pemilihan pilkada serentak di seluruh Indonesia Gunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin terbaik yang bisa mensejahterakan masyarakat & menjaga ketentraman bermasyarakat," demikian twit @FifoWarno.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden yang menetapkan Rabu, 27 Juni 2018, sebagai hari libur nasional.

Libur nasional ini diterapkan karena adanya pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak 2018.

Baca juga: Alasan Pemerintah Tetapkan 27 Juni 2018 Jadi Libur Nasional

Ada 171 daerah yang akan berpartisipasi. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, alasan penetapan libur nasional karena saat penyelenggaraan pilkada serentak akan ada mobilisasi massa.

Maksudnya, pemilih yang tinggal di luar daerah pemilihannya akan bergerak untuk memberikan suaranya.

Selain itu, alasan lainnya adalah menghindari adanya kecurangan. Tidak menutup kemungkinan adanya pengerahan massa yang disalahgunakan untuk kepentingan politik.

Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut, kebijakan libur nasional dilakukan dengan pertimbangan pekerja-pekerja yang memiliki hak pilih namun bekerja di luar daerah pemilihan.

Kompas TV Penangkapan sejumlah terduga teroris yang diduga akan melakukan aksinya pada perhelatan Pilkada menjadi perhatian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com