JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa kehidupan beragama adalah salah satu kunci untuk memperkuat negara.
Hidayat juga mengingatkan bahwa tidak satu pun agama yang mengajarkan keburukan dan memberikan rasa tidak aman.
"Beragama itu, dalam konteks Indonesia apalagi, adalah faktor yang menguatkan kehidupan kita sebagai manusia, masyarakat, negara," ujar Hidayat, saat ditemui di kediamannya, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Baca juga: Menteri Agama Imbau Seluruh Khatib Sebarkan Pesan Damai Saat Shalat Ied
Menurut Hidayat, kehangatan dalam setiap Lebaran adalah bukti bahwa agama mengajarkan keramahan yang menggembirakan. Hal itu terlihat dari tradisi umat Muslim saat menjalankan mudik, halalbihalal, hingga saling bersilaturahim.
Hidayat meminta agar masyarakat tidak berpikir bahwa agama, termasuk Islam, sebagai agama yang mengajarkan paham radikalisme dan teror.
Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap momentum Idul Fitri digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memperkuat persaudaraan.
Baca juga: Mensos: Kita Harus Pastikan Anak-anak Teroris Bersih dari Paham Radikalisme
Apalagi, Indonesia saat ini sedang memasuki tahun politik. Ia berharap, perbedaan tidak menjadi pemecah persaudaraan sesama rakyat Indonesia.
"Beragama itu bergembira, menghadirkan kohesi sosial yang sangat bagus. Bahkan saling meminta maaf dan memberi maaf. Mana ada radikalis dan teroris meminta maaf dan memberi maaf? Tidak ada," kata Hidayat.