Dengan demikian tidak ada gunanya sama sekali Indonesia melakukan lobi-lobi diplomatik agar larangan terbang tersebut dicabut.
Sebabnya sederhana sekali, tanpa mengurangi penghargaan terhadap Kementerian Luar Negeri yang juga sudah turut bekerja, masalah pengelolaan keselamatan terbang tidak dapat diselesaikan dengan cara diplomasi.
Masalahnya berada di pihak otoritas penerbangan Indonesia yang dinilai tidak mampu memenuhi persyaratan keselamatan terbang internasional.
Kerja keras Indonesia
Dalam merespons masalah rumit ini, Presiden Republik Indonesia membentuk Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi dengan Keppres No. 3 Tahun 2007 tertanggal 11 Januari 2007.
Dunia penerbangan Indonesia dibawah koordinasi Kementerian Perhubungan sebagai pemegang otoritas dan regulator penerbangan sipil bekerja keras berbenah diri selama lebih kurang 10 tahun.
Akhirnya pada Agustus 2016 FAA menyatakan secara resmi bahwa Indonesia sudah kembali masuk kategori 1. Artinya, Indonesia masuk kelompok negara yang sudah memenuhi persyaratan keselamatan terbang Internasional seperti yang ditentukan oleh ICAO.
Tidak itu saja , pada bulan November 2017 ICAO bahkan mengumumkan hasil audit yang menyatakan tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia sudah mencapai angka di atas rata-rata dunia.
Merujuk pada prestasi itu, pencabutan larangan terbang atas semua maskapai Indonesia yang diumumkan ASC bersama EASA pada 14 Juni 2018 seharusnya sudah keluar 2 tahun lalu saat Indonesia dinyatakan masuk kembali ke kelompok negara dengan kategori 1.
Lantas, kenapa baru diumumkan Juni ini? Apakah UE menganut standar ganda yang kita sendiri tidak mengetahui apa gerangan maksudnya? Baca: Eropa Resmi Cabut Larangan Terbang Seluruh Maskapai Asal Indonesia
Martabat sebuah bangsa memang berada ditangan bangsa itu sendiri. Good bye larangan UE yang sudah tidak memiliki dasar hukum lagi. Tantangannya bagi Indonesia adalah bagaimana kita menjaga hasil yang sudah memuaskan ini.
Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia penerbangan Indonesia hingga kini masih menghadapi banyak tantangan ke depan.
Akhirul kalam, selamat dan salut serta penghargaan yang tinggi kepada Kementerian Perhubungan dan jajarannya serta semua instansi terkait yang sudah berhasil mengangkat kembali martabat Indonesia dalam kancah penerbangan global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.