Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudi Latif Mundur sebagai Kepala BPIP, Ini Respons Ketua MPR

Kompas.com - 08/06/2018, 22:19 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan enggan menebak mengenai faktor apa yang menyebabkan Yudi Latif mundur sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Meski demikian, Zulkifli Hasan menghargai keputusan Yudi Latif.

"Saya enggak bisa menebak-nebak ya tapi kita hormati sajalah Yudi Latif mundur. Sudah mundur dia. Kita hormati saja itu," ujar Zulkifli saat ditemui di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018).

Zulkifli yakin tak sulit untuk menemukan pengganti Yudi Latif. Sebab, banyak tokoh nasional yang memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan tersebut.

Ia menyerahkan pemilihan Kepala BPIP kepada Presiden Joko Widodo.

"Banyak kan, enggak kurang (tokoh) kita. Itu terserah Presiden saja, toh banyak (tokoh) kita, enggak kurang," tuturnya.

Baca juga: Presiden Hargai Keputusan Yudi Latif Mundur sebagai Kepala BPIP

Namun, Zulkifli juga mengkritik konsep BPIP saat ini.

Ia mengungkapkan, awalnya lembaga yang bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) itu memiliki konsep melatih pelatih terkait nilai-nilai Pancasila.

Kemudian, lembaga tersebut bertujuan mengkaji agar seluruh birokrat membuat kebijakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Oleh sebab itu, jabatan Kepala BPIP diposisikan setingkat menteri.

"Jadi (BPIP) menyiapkan fondasi yang kokoh kemudian menyiapkan metode, bukan ceramah keliling. Ceramah keliling bukan itu tugasnya, makanya setara menteri. Tapi dalam pelaksanaannya saya enggak paham ya kok ceramah keliling. Itu kritik masukan saya," kata Zulkifli.

Baca juga: Presiden Jokowi Belum Baca Surat Pengunduran Diri Yudi Latif sebagai Kepala BPIP

Sebelumnya, Yudi mengumumkan pengunduran dirinya lewat media sosial Facebook dengan pernyataan berjudul "Terima Kasih, Mohon Pamit".

Menurut Yudi, transformasi UKP-PIP menjadi badan membawa perubahan pada struktur organisasi, peran dan fungsi lembaga serta hubungan antara dewan pengarah dan pelaksana.

"Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan," demikian Yudi dalam pernyataan tersebut.

UKP-PIP direvitalisasi menjadi BPIP melalui Perpres Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

BPIP adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan pimpinan yaitu Dewan Pengarah, Kepala dan Wakil Kepala BPIP.

Kompas TV Istana sebut Yudi Latif mengirimkan surat mundur dari BPIP ke Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com