JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengaku sudah berupaya mengonfirmasi langsung terkait kabar mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Saya pun berusaha kontak beliau, belum nyambung," ujar Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Baca juga: Fadli Zon Sebut Mundurnya Yudi Latif dari BPIP sebagai Sikap Pancasilais
Said Aqil ingin bertanya secara langsugn mengenai keputusan mundur Yudi. Namun, hingga kini, ia belum bisa tersambung dengan Yudi.
"Tapi beliau sudah mengajukan surat kepada Presiden," sebut Said Aqil, yang menjabat Dewan Pengarah BPIP.
Menurut Said Aqil mundurnya Yudi merupakan kerugian bagi BPIP. Itu karena Yudi merupakan sosok yang cerdas, aktif, dan jujur.
"Kita rugi lah kalau beliau mengundurkan diri," tutur Said Aqil.
Baca juga: Yudi Latif Mengundurkan Diri dari Jabatan Kepala BPIP
Dalam pernyataannya yang beredar, Yudi mengungkapkan dirinya pamit sebagai Kepala BPIP. Menurut dia, selama setahun terakhir, terlalu sedikit yang telah dikerjakan BPIP untuk persoalan yang besar.
Ia pun menyoroti anggaran kerja BPIP yang belum turun hingga saat ini untuk tahun 2018. Adapun pada tahun 2017 lalu, anggaran baru turun pada November 2017, sehingga BPIP hanya memiliki waktu sebulan untuk menggunakan anggaran negara.