Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: Para Staf Khusus Presiden...

Kompas.com - 26/05/2018, 17:42 WIB
Mela Arnani,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mengangkat empat staf khusus baru.

Dengan bertambahnya empat staf khusus ini, Presiden Jokowi memiliki 11 staf khusus dengan bidang tugasnya masing-masing. Siapa saja mereka?

Berikut disarikan Kompas.com, juga dalam bentuk infografiknya: 

1. Sunardi Rinakit

Sunardi Rinakit diangkat menjadi staf khusus bidang politik dan pers pada 8 April 2015. Tugasnya adalah membuat pidato terkait politik dan pers.

Sebelumnya, Sukardi menjabat Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate, sebuah lembaga riset independen.

Ia menempuh pendidikan S1 di Jurusan Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO STAF KHUSUS PRESIDEN
2. Ari Dwipayana

Ari Dwipayana diangkat menjadi staf khusus bidang politik dan pemerintahan pada 4 September 2015.

Tugasnya adalah menyampaikan informasi kepada publik mengenai kegiatan dan berbagai penjelasan presiden.

Ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.

Ari memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada pada 1995. Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di Program Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar Master Ilmu Politik pada tahun 2013.

3. Lenis Kagoya

Lenis Kagoya diangkat menjadi staf khusus presiden kelompok kerja Papua pada 4 Juni 2015.
Ia pernah menjadi Ketua Lembaga Adat Provinsi Papua.

4. Gregorius Gories Mere

Purnawirawan Perwira Tinggi Polri, Gregorius Gories Mere, diangkat menjadi staf khusus presiden bidang intelijen dan keamanan pada 11 Juli 2017.

Salah satu lulusan Akademi Kepolisian ini pernah berkiprah di Perintis Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Kepolisian Negara Republik Indonesia.

5. Johan Budi Sapto Pribowo

Johan Budi diangkat menjadi staf khusus bidang komunikasi pada 12 Juni 2016.

Tugasnya adalah mengomunikasikan program Presiden dan pemerintah, serta bertanggung jawab menjadi koordinator humas semua kementerian.

Mantan wartawan ini memulai karirnya di KPK pada tahun 2005.

Johan pernah mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya Tokoh Public Relations Pilihan Serikat Perusahaan Pers (SPS) 2013; Insan Humas Terbaik pada Anugerah Media Humas (AMH) 2014, dan Praktisi Terbaik dalam bidang hubungan masyarakat oleh ASEAN Public Relation Network pada 2014.

6. Diaz Hendropriyono

Diaz Hendropriyono diangkat menjadi staf khusus bidang sosial.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Komisaris PT Telekomunikasi Seluler pada 2015.

7. Teten Masduki

Teten Masduki diangkat menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden. Sebelum ini, ia menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

Ia pernah menjabat Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Anggota Komisi Ombudsman Nasional (KON) pada tahun 2000.

8. Siti Ruhaini Dzuhayatin

Siti Ruhaini Dzuhayatin diangkat menjadi staf khusus bidang keagamaan internasional pada 15 Mei 2018.

Tugasnya adalah membantu presiden merespons isu keagamaan tingkat internasional.
Ruhaini merupakan seorang tokoh Islam yang juga aktivis hak asasi manusia.

Sebelumnya, ia pernah menjadi Ketua HAM OKI dan Koordinator Gugus Tugas Hak Wanita dan Anak-anak, Komisi HAM OKI.

Selain itu, pernah juga menjadi Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Sunan Yogyakarta.

9. Abdul Ghofarrozin

Abdul Ghofarrozin diangkat menjadi staf khusus bidang keagamaan domestik pada 15 Mei 2018.

Tugasnya adalah mendampingi Presiden Jokowi dalam acara keagamaan dalam negeri.

10. Adita Irawati

Adita Irawati diangkat menjadi staf khusus presiden bidang komunikasi pada 15 Mei 2018.

Tugasnya adalah melaksanakan pembenahan pola komunikasi pada kementrian dan lembaga.

Lulusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, pernah menjadi Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Seluler.

11. Ahmad Erani Yustika

Ahmad Erani Yustika diangkat menjadi staf khusus presiden bidang ekonomi pada 15 Mei 2018.

Tugasnya adalah membantu presiden merancang kebijakan-kebijakan pada sektor ekonomi.

Ia lulusan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Sebelumnya, ia pernah menjabat Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Desa.

Kompas TV Apa tujuan penambahan staf khusus dan tenaga ahli di lingkungan istana ini? Seberapa efektif perannya masing-masing?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com